Courtesy of Reuters
Vance Kritik Regulasi Ketat Uni Eropa, AS Tolak Deklarasi KTT AI Paris
11 Feb 2025, 23.41 WIB
139 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Regulasi ketat di Eropa dapat menghambat inovasi dalam teknologi AI.
- AS berkomitmen untuk tetap menjadi pemimpin dalam pengembangan AI tanpa terlalu banyak regulasi.
- Kerjasama internasional dalam AI harus mempertimbangkan keamanan dan privasi.
Wakil Presiden AS, JD Vance, mengingatkan negara-negara Eropa bahwa regulasi yang ketat terhadap kecerdasan buatan (AI) dapat menghambat perkembangan teknologi ini. Dalam sebuah konferensi di Paris, Vance menolak moderasi konten yang dianggapnya sebagai bentuk sensor otoriter dan menyatakan bahwa pendekatan regulasi yang diambil Uni Eropa bisa membunuh industri AI yang inovatif. Dia menekankan pentingnya menjaga AI tetap bebas dari bias ideologis dan menolak peraturan yang dianggapnya membebani perusahaan kecil dengan biaya hukum yang tinggi.
Di sisi lain, pemimpin Eropa seperti Presiden Prancis Emmanuel Macron dan Ketua Komisi Eropa Ursula von der Leyen mengakui perlunya regulasi untuk membangun kepercayaan terhadap AI. Mereka berencana untuk mengurangi birokrasi sambil tetap memastikan keamanan dan etika dalam penggunaan AI. Sementara itu, AS dan Inggris tidak menandatangani pernyataan akhir dari konferensi tersebut, menunjukkan perbedaan pandangan dalam pengelolaan AI di tingkat global.
Referensi:
[1] https://www.reuters.com/technology/artificial-intelligence/europe-looks-embrace-ai-paris-summits-2nd-day-while-global-consensus-unclear-2025-02-11/
[1] https://www.reuters.com/technology/artificial-intelligence/europe-looks-embrace-ai-paris-summits-2nd-day-while-global-consensus-unclear-2025-02-11/
Analisis Ahli
Russell Wald
"Kebijakan AS akan beralih fokus dari keamanan menuju percepatan inovasi, dengan pandangan bahwa regulasi berarti kehilangan peluang besar."
Dario Amodei
"KTT AI tahun ini merupakan peluang yang terlewat untuk membahas kendali rantai pasokan, risiko keamanan AI, dan dampaknya pada pasar tenaga kerja."
Analisis Kami
"Pendekatan AS yang menolak regulasi ketat bisa mendorong kemajuan teknologi AI secara cepat, tetapi berisiko mengabaikan aspek keamanan dan etika yang esensial. Sementara Uni Eropa yang mengedepankan regulasi harus menemukan keseimbangan agar tidak mengekang inovasi, karena tanpa inovasi, AI di wilayahnya dapat tertinggal secara global."
Prediksi Kami
Ketegangan kebijakan antara AS dan Uni Eropa akan terus berlanjut dengan fokus AS pada inovasi cepat sementara Uni Eropa mengedepankan regulasi ketat, yang dapat menyebabkan perpecahan standar AI global dan persaingan teknologi yang semakin intensif.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang dikatakan JD Vance tentang regulasi AI di Eropa?A
JD Vance mengatakan bahwa regulasi besar-besaran di Eropa dapat membunuh teknologi AI.Q
Mengapa AS dan Inggris tidak menandatangani pernyataan akhir dari AI Summit?A
AS dan Inggris tidak menandatangani pernyataan akhir karena perbedaan pandangan tentang regulasi.Q
Apa yang menjadi fokus utama dalam kebijakan AI AS menurut Vance?A
Fokus utama dalam kebijakan AI AS adalah inovasi yang dipercepat dan menghindari regulasi yang berlebihan.Q
Siapa yang berbicara setelah JD Vance di AI Summit?A
Ursula von der Leyen berbicara setelah JD Vance di AI Summit.Q
Apa yang dikatakan Macron tentang pentingnya regulasi dalam AI?A
Macron menyatakan bahwa regulasi diperlukan untuk membangun kepercayaan dalam penggunaan AI.