Tether Mungkin Harus Menjual Beberapa Bitcoin untuk Mematuhi Aturan Stablecoin AS: JPMorgan
Courtesy of CoinDesk

Tether Mungkin Harus Menjual Beberapa Bitcoin untuk Mematuhi Aturan Stablecoin AS: JPMorgan

13 Feb 2025, 22.52 WIB
129 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
  • Tether mungkin perlu menjual aset non-compliant untuk memenuhi regulasi baru.
  • Regulasi stablecoin dapat mempengaruhi dominasi pasar Tether.
  • Kepatuhan terhadap regulasi baru akan memerlukan perubahan signifikan dalam struktur cadangan Tether.
Perusahaan Tether, yang menerbitkan stablecoin USDT, mungkin akan menghadapi tantangan jika regulasi stablecoin baru di AS disetujui. Menurut laporan dari bank Wall Street, JPMorgan, undang-undang yang diusulkan mengharuskan Tether untuk menjual beberapa cadangan asetnya agar sesuai dengan aturan baru tersebut. Tether saat ini menguasai 60% pasar stablecoin dengan nilai pasar sekitar Rp 2.34 quadriliun ($142 miliar) , tetapi laporan menunjukkan bahwa cadangan mereka hanya 66% sesuai dengan undang-undang STABLE dan 83% sesuai dengan undang-undang GENIUS.
Regulasi baru ini akan mengharuskan Tether untuk mengganti aset yang tidak sesuai dengan aset yang memenuhi syarat, seperti obligasi pemerintah AS. Tether juga harus lebih transparan dan melakukan audit cadangan lebih sering. Meskipun ada tantangan ini, Tether memiliki aset likuid yang cukup besar dan menghasilkan keuntungan yang signifikan, sehingga mereka percaya dapat beradaptasi dengan persyaratan baru tersebut.
Sumber: https://www.coindesk.com/markets/2025/02/13/tether-may-have-to-sell-some-reserves-to-comply-with-u-s-stablecoin-rules-jpmorgan

Pertanyaan Terkait

Q
Apa tantangan yang dihadapi Tether terkait regulasi stablecoin yang diusulkan?
A
Tether menghadapi tantangan untuk mematuhi regulasi baru yang mungkin mengharuskan mereka menjual beberapa aset cadangan mereka.
Q
Apa isi dari STABLE Act dan GENIUS Act?
A
STABLE Act menetapkan persyaratan cadangan yang lebih ketat, sementara GENIUS Act memberikan kemungkinan regulasi negara bagian.
Q
Bagaimana JPMorgan menilai kepatuhan cadangan Tether?
A
JPMorgan menyatakan bahwa cadangan Tether hanya 66% compliant di bawah STABLE Act dan 83% di bawah GENIUS Act.
Q
Apa yang dikatakan CEO Tether mengenai laporan JPMorgan?
A
CEO Tether, Paolo Ardoino, menyebut bahwa analis JPMorgan 'salty' karena mereka tidak memiliki bitcoin.
Q
Mengapa transparansi dan audit cadangan menjadi penting bagi Tether?
A
Transparansi dan audit cadangan penting untuk memastikan kepatuhan dan kepercayaan terhadap stabilitas Tether.

Artikel Serupa

Prediksi Harga USDT: Tantangan Regulasi dan Strategi Tether Menjaga StabilitasYahooFinance
Finansial
2 bulan lalu
46 dibaca

Prediksi Harga USDT: Tantangan Regulasi dan Strategi Tether Menjaga Stabilitas

Adopsi Stablecoin Bisa Dorong Permintaan Treasury Bills dan Ubah Pasar Obligasi ASYahooFinance
Finansial
2 bulan lalu
65 dibaca

Adopsi Stablecoin Bisa Dorong Permintaan Treasury Bills dan Ubah Pasar Obligasi AS

Tether Sekarang 'Terlalu Besar Untuk Gagal,' Kata Anthony Pompliano: Berikut AlasannyaYahooFinance
Finansial
4 bulan lalu
39 dibaca

Tether Sekarang 'Terlalu Besar Untuk Gagal,' Kata Anthony Pompliano: Berikut Alasannya

Adopsi Stablecoin di AS Terhambat oleh Kurangnya Regulasi, Kata S&P.CoinDesk
Finansial
5 bulan lalu
209 dibaca

Adopsi Stablecoin di AS Terhambat oleh Kurangnya Regulasi, Kata S&P.

Tether Mungkin Harus Menjual Beberapa Cadangan untuk Mematuhi Aturan Stablecoin AS: JPMorganCoinDesk
Finansial
5 bulan lalu
133 dibaca

Tether Mungkin Harus Menjual Beberapa Cadangan untuk Mematuhi Aturan Stablecoin AS: JPMorgan

Tether Melaporkan Laba Rp 213.78 triliun ($13 Miliar)  untuk 2024, Dengan Kenaikan Harga Bitcoin dan Emas BerkontribusiCoinDesk
Finansial
6 bulan lalu
254 dibaca

Tether Melaporkan Laba Rp 213.78 triliun ($13 Miliar) untuk 2024, Dengan Kenaikan Harga Bitcoin dan Emas Berkontribusi