Courtesy of CoinDesk

Token yang Didukung Emas Berkinerja Buruk Sementara Wall Street Mendorong Pembelian Saat Penurunan di Logam Mulia

16 Feb 2025, 00.58 WIB

190 dibaca

Ikhtisar 15 Detik

Harga emas mengalami penurunan meskipun ada kenaikan di pasar cryptocurrency.
Tarif yang diumumkan oleh Donald Trump berpotensi mempengaruhi harga aset aman.
Laporan dari Morgan Stanley dan prediksi dari Citi serta UBS menunjukkan bahwa ada peluang investasi dalam emas.

Minggu ini, cryptocurrency yang didukung oleh emas mengalami penurunan nilai karena harga emas turun setelah sebelumnya naik lebih dari 10% tahun ini. Penurunan ini terjadi karena spekulasi bahwa tarif baru yang diusulkan oleh Presiden AS, Donald Trump, mungkin hanya alat negosiasi. Token yang didukung emas seperti Paxos gold (PAXG) dan Tether gold (XAUT) turun sekitar 1% dan diperdagangkan sekitar Rp 47.69 juta ($2,900) , sementara pasar cryptocurrency lainnya justru mengalami kenaikan.

Meskipun harga emas turun, laporan dari Morgan Stanley menyebutkan bahwa ini bisa menjadi kesempatan bagi investor yang mencari perlindungan di tengah ketegangan geopolitik dan pengeluaran fiskal yang meningkat. Beberapa perusahaan besar di Wall Street bahkan telah menaikkan proyeksi harga emas mereka, dengan Citi memperkirakan harga emas jangka pendek mencapai Rp 49.34 juta ($3,000) dan UBS menaikkan target harga 12 bulan menjadi Rp 49.34 juta ($3,000) per ons. Hal ini bisa membantu meningkatkan nilai aset digital yang didukung oleh emas.

Sumber: https://www.coindesk.com/markets/2025/02/15/gold-backed-tokens-underperform-while-wall-street-calls-for-dip-buying-in-precious-metal