Courtesy of Forbes

Bagaimana Tarif Impor Bisa Menghambat Perjuangan Mengatasi Perubahan Iklim

18 Feb 2025, 13.00 WIB

134 dibaca

Ikhtisar 15 Detik

Tarif dapat mempengaruhi upaya global untuk mengatasi perubahan iklim.
Kepemimpinan China dalam teknologi energi bersih menjadi tantangan bagi negara lain.
Pentingnya keseimbangan antara keamanan nasional dan keberlanjutan jangka panjang.

Tarif adalah pajak yang dikenakan pada barang impor dan digunakan oleh pemerintah untuk melindungi industri dalam negeri dari persaingan asing. Sejak pemerintahan Trump, tarif tinggi dikenakan pada baja dan aluminium, serta barang-barang dari China. Meskipun beberapa orang berpendapat bahwa tarif dapat memperkuat ekonomi, banyak ekonom percaya bahwa tarif justru merugikan ekonomi global. Selain itu, ada kekhawatiran bahwa tarif dapat menghambat upaya global untuk mengatasi perubahan iklim, karena dapat meningkatkan emisi karbon dan mengurangi investasi dalam teknologi energi bersih.

Dalam konteks perubahan iklim, tarif yang tinggi dapat memperlambat perkembangan teknologi energi bersih, seperti panel surya dan kendaraan listrik, yang sangat dibutuhkan untuk mencapai target net zero. China saat ini menjadi pemimpin dalam produksi energi bersih, dan ketergantungan pada produk China dapat menjadi masalah jika terjadi konflik perdagangan. Para ahli menyarankan agar negara-negara lebih fokus pada kerja sama dan transfer teknologi daripada menerapkan tarif yang dapat memperburuk situasi. Oleh karena itu, penting bagi pemimpin politik untuk menemukan keseimbangan antara keamanan nasional dan kebutuhan untuk mempercepat transisi ke energi terbarukan.

Referensi:
[1] https://www.forbes.com/sites/simithambi/2025/02/18/are-tariffs-a-bad-idea-for-climate-change/

Analisis Kami

"Tarif yang dilihat sebagai solusi jangka pendek untuk keamanan nasional justru bisa berakibat fatal dalam jangka panjang bagi keberlanjutan planet ini karena menghambat produksi dan penyebaran teknologi energi bersih. Kebijakan perdagangan harus diselaraskan dengan strategi iklim global, agar prioritas ekonomi tidak mengorbankan kebutuhan mendesak mitigasi perubahan iklim."

Analisis Ahli

Christiana Figueres

"Proteksionisme berpotensi menghambat percepatan adopsi teknologi bersih karena melumpuhkan rantai pasokan global yang sangat terintegrasi."

Fatih Birol

"Keterbatasan produksi dan investasi yang disebabkan oleh tarif dapat memperpanjang ketergantungan pada bahan bakar fosil dan memperlambat transisi energi."

Joseph Stiglitz

"Tarif seringkali merusak pertumbuhan ekonomi dan kolaborasi internasional, yang sangat dibutuhkan untuk solusi iklim yang efektif."

Prediksi Kami

Jika proteksionisme dan tarif impor tetap meningkat tanpa adanya kerja sama internasional, kemajuan global dalam transisi ke energi terbarukan akan melambat sehingga target pengurangan emisi iklim berisiko tidak tercapai dan suhu bumi terus meningkat drastis.

Pertanyaan Terkait

Apa dampak tarif terhadap perubahan iklim?

Tarif dapat berdampak negatif pada upaya global untuk mengatasi perubahan iklim dengan meningkatkan emisi dan menghambat investasi dalam teknologi bersih.

Siapa yang memperkenalkan tarif tinggi pada baja dan aluminium?

Donald Trump adalah yang memperkenalkan tarif tinggi pada baja dan aluminium sebagai bagian dari kebijakan perlindungan nasional.

Apa peran WTO dalam perdagangan internasional?

WTO berperan dalam mengatur perdagangan internasional dan berusaha mengurangi hambatan perdagangan, termasuk tarif.

Mengapa China dianggap sebagai pemimpin dalam teknologi energi bersih?

China dianggap sebagai pemimpin dalam teknologi energi bersih karena kapasitas produksinya yang besar dan kecepatan instalasi energi terbarukan.

Apa yang disarankan oleh para ahli untuk mengatasi masalah ketergantungan pada produk China?

Para ahli menyarankan untuk mendorong usaha patungan dan transfer teknologi ke negara-negara Barat untuk mengurangi ketergantungan pada produk China.