Courtesy of YahooFinance
Perusahaan Besar AS Mulai Cabut Program Keberagaman Karena Tekanan Hukum
21 Feb 2025, 22.49 WIB
72 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Perusahaan besar seperti Citigroup dan PepsiCo mulai mengurangi program keberagaman dan inklusi.
- Keputusan Mahkamah Agung AS mempengaruhi kebijakan DEI di banyak organisasi.
- Ada peningkatan kritik terhadap kebijakan DEI dari aktivis dan perubahan dalam administrasi pemerintah.
Minggu ini, Citigroup dan PepsiCo mengumumkan pengurangan program keberagaman, kesetaraan, dan inklusi (DEI) mereka. CEO Citigroup, Jane Frasier, menyatakan bahwa perusahaan tidak lagi mewajibkan perekrutan dari kelompok pelamar yang beragam. Sementara itu, CEO PepsiCo, Ramon Laguarta, mengumumkan bahwa mereka akan menghapus posisi petugas DEI dan menghentikan tujuan representasi tenaga kerja DEI. Kedua perusahaan ini mengikuti langkah perusahaan besar lainnya seperti Meta, Walmart, dan McDonald's yang juga mengurangi fokus pada DEI.
Perubahan ini terjadi setelah keputusan Mahkamah Agung AS yang menolak program penerimaan yang memperhatikan ras di universitas, serta perintah eksekutif dari mantan Presiden Donald Trump yang menghentikan program DEI di pemerintah federal. Beberapa bank besar, seperti JPMorgan Chase, juga mengurangi penyebutan DEI dalam laporan tahunan mereka. CEO JPMorgan, Jamie Dimon, mengakui bahwa perubahan hukum mempengaruhi program DEI dan menyatakan bahwa dia tidak percaya pada pelatihan bias serta ingin mengurangi pengeluaran yang tidak perlu.
--------------------
Analisis Kami: Penurunan dukungan terhadap program DEI ini menunjukkan tekanan politik dan hukum yang kuat memengaruhi keputusan korporasi, yang berpotensi menghambat kemajuan keberagaman dan inklusi yang telah dibangun selama ini. Namun, beberapa perubahan ini juga menandakan perlunya perusahaan untuk merancang strategi inklusif yang lebih adaptif dan efektif tanpa terjebak dalam birokrasi yang mahal dan kurang berdampak.
--------------------
Analisis Ahli:
Kimberlé Crenshaw: Penarikan kebijakan DEI bisa memundurkan upaya keadilan sosial yang telah lama diperjuangkan di lingkungan kerja dan dapat memperkuat ketidaksetaraan jika tidak diganti dengan kebijakan yang inklusif namun legal.
Janet Dhillon: Perusahaan harus berhati-hati dalam menyesuaikan kebijakan agar tetap mematuhi hukum sambil tetap menjaga budaya kerja yang inklusif dan kompetitif.
--------------------
What's Next: Ke depannya, semakin banyak perusahaan di Amerika Serikat yang akan mengurangi atau menyesuaikan program DEI mereka untuk mematuhi regulasi baru dan mengurangi kontroversi politik, sehingga fokus pada keberagaman mungkin bergeser ke pendekatan yang lebih netral dan berbasis merit.
Referensi:
[1] https://finance.yahoo.com/news/dei-retreat-widens-as-citigroup-and-pepsico-roll-back-diversity-policies-154956511.html
[1] https://finance.yahoo.com/news/dei-retreat-widens-as-citigroup-and-pepsico-roll-back-diversity-policies-154956511.html
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang diumumkan oleh Citigroup terkait program keberagaman?A
Citigroup mengumumkan bahwa mereka tidak lagi memerlukan perekrutan dari kelompok pelamar yang beragam.Q
Mengapa PepsiCo mengubah kebijakan DEI mereka?A
PepsiCo mengubah kebijakan DEI mereka sebagai respons terhadap kritik dari aktivis dan untuk memperluas basis pemasok.Q
Siapa Jamie Dimon dan apa pandangannya tentang kebijakan DEI?A
Jamie Dimon adalah CEO JPMorgan Chase yang menyatakan bahwa perubahan hukum mempengaruhi kebijakan DEI dan mengkritik pengeluaran untuk program yang tidak efektif.Q
Apa dampak keputusan Mahkamah Agung AS terhadap kebijakan keberagaman?A
Keputusan Mahkamah Agung AS dalam kasus Students for Fair Admissions berdampak pada kebijakan keberagaman di banyak perusahaan dan institusi pendidikan.Q
Siapa Robby Starbuck dan apa perannya dalam perubahan kebijakan di PepsiCo?A
Robby Starbuck adalah aktivis yang mengklaim bahwa PepsiCo mengubah kebijakan mereka sebagai respons terhadap kritiknya terhadap kebijakan 'woke'.