Courtesy of SCMP
AI Bawa Revolusi Deteksi Dini Kanker lewat Analisis Gen Tanpa Rusak
23 Feb 2025, 10.30 WIB
251 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Kemajuan AI dapat merevolusi deteksi kanker melalui analisis epigenetik.
- Metode baru ini mengurangi kerusakan pada materi genetik yang dianalisis.
- Deteksi kanker yang lebih cepat dan terjangkau dapat segera tersedia bagi masyarakat di Hong Kong.
AI membantu peneliti mengenali pola dalam fragmen gen yang ditemukan di plasma darah, yang dapat mengubah cara kita memahami epigenetika, yaitu studi tentang pengaruh perilaku non-mutasional terhadap gen. Profesor Dennis Lo Yuk-ming, pencipta tes prenatal untuk Down syndrome, mengatakan bahwa dengan kemajuan AI, deteksi dini tumor ganas menjadi lebih mudah dan cepat. Dalam waktu tiga tahun, skrining kanker yang terjangkau mungkin tersedia untuk penduduk Hong Kong.
Tim Lo di Pusat Novostics di Hong Kong Science and Technology Park mengembangkan sistem AI yang menggunakan model pembelajaran mendalam bernama Convolutional Neural Network, yang awalnya dirancang untuk pengenalan gambar. Mereka juga menggabungkan arsitektur jaringan saraf transformer yang digunakan dalam alat AI generatif seperti ChatGPT untuk meningkatkan kemampuan sistem tersebut.
Referensi:
[1] https://www.scmp.com/tech/tech-trends/article/3299547/ai-driven-blood-analysis-may-spur-cancer-detection-hong-kong-prenatal-test-pioneer-says?module=top_story&pgtype=section
[1] https://www.scmp.com/tech/tech-trends/article/3299547/ai-driven-blood-analysis-may-spur-cancer-detection-hong-kong-prenatal-test-pioneer-says?module=top_story&pgtype=section
Analisis Kami
"Pendekatan menggunakan AI untuk menganalisis data genetik tanpa perlu perlakuan kimia ekstrem adalah terobosan yang dapat mempercepat penelitian epigenetika secara signifikan. Ini juga membuka jalur baru untuk aplikasi klinis yang lebih aman dan efisien, terutama dalam bidang skrining penyakit serius seperti kanker."
Analisis Ahli
Professor Eric Topol
"Integrasi AI dengan bioteknologi akan menjadi kunci masa depan dalam diagnostik medis, khususnya dalam deteksi dini kanker yang sangat bergantung pada pengenalan pola genetik yang kompleks."
Dr. Jennifer Doudna
"Pendekatan ini menunjukkan bagaimana AI bisa menjadi mitra penting dalam memahami regulasi genetik yang sebelumnya sulit diakses tanpa kerusakan materi genetik."
Prediksi Kami
Dalam beberapa tahun mendatang, teknologi AI dalam epigenetika ini akan memungkinkan skrining kanker awal yang lebih akurat dan hemat biaya, sehingga mengubah cara diagnosis medis serta meningkatkan tingkat kesembuhan pasien secara global.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang dilakukan AI dalam penelitian epigenetik?A
AI membantu peneliti mengenali pola dalam fragmen gen yang ditemukan dalam plasma darah.Q
Siapa yang memimpin tim yang mengembangkan metode deteksi kanker?A
Professor Dennis Lo Yuk-ming memimpin tim yang mengembangkan metode deteksi kanker.Q
Apa manfaat dari metode baru yang dikembangkan oleh tim di Hong Kong?A
Metode baru ini memungkinkan peneliti untuk menguraikan sinyal epigenetik tanpa merusak 90 persen materi genetik.Q
Dalam waktu berapa lama deteksi kanker yang terjangkau diharapkan tersedia di Hong Kong?A
Deteksi kanker yang terjangkau diharapkan tersedia dalam waktu tiga tahun.Q
Apa teknologi yang digunakan dalam sistem AI yang dikembangkan?A
Sistem AI yang dikembangkan menggunakan jaringan saraf konvolusional dan arsitektur jaringan saraf transformer.