Courtesy of YahooFinance

Pasar Saham Asia Lesu, Optimisme Teknologi China dan Ketegangan Tarif AS-China Mewarnai

24 Feb 2025, 11.30 WIB

190 dibaca

Ikhtisar 15 Detik

Pasar saham Asia cenderung berhati-hati setelah data ekonomi yang mengecewakan di AS.
Saham teknologi China mendapatkan dorongan dari optimisme terhadap inovasi dan pertemuan bisnis.
Laporan pendapatan Nvidia menjadi salah satu sorotan utama yang dapat mempengaruhi pasar ke depan.

Saham di Asia bergerak lambat di awal minggu karena para trader berhati-hati setelah data ekonomi yang kurang baik menyebabkan penjualan di Wall Street. Dolar AS melemah terhadap mata uang lainnya, terutama euro. Saham teknologi di China mengalami kenaikan yang signifikan tahun ini, didorong oleh optimisme terhadap inovasi dan pertemuan antara pemimpin bisnis besar, termasuk Jack Ma dari Alibaba. Investor juga menantikan laporan pendapatan dari Nvidia yang dapat mempengaruhi pasar.

Di sisi lain, ketegangan tarif antara AS dan China masih menjadi perhatian, dengan pejabat China mengungkapkan kekhawatiran atas kenaikan tarif yang diumumkan oleh Presiden Trump. Dalam berita perusahaan, Warren Buffett menyatakan niatnya untuk meningkatkan kepemilikan di lima perusahaan perdagangan terbesar Jepang. Sementara itu, harga minyak mengalami penurunan karena prospek peningkatan pasokan dari Irak, dan harga emas mendekati rekor tertinggi karena meningkatnya permintaan sebagai aset aman.

--------------------

Analisis Kami: Situasi saat ini mencerminkan ketegangan antara kebutuhan akan inovasi teknologi dan risiko geopolitik yang membayangi. Investor harus berhati-hati namun juga tidak menutup peluang dari sektor teknologi China yang mungkin menjadi pendorong utama pasar tahun ini.

--------------------

Analisis Ahli:

Virginie Maisonneuve: China undervalued dan akan melihat alokasi investasi global yang meningkat khususnya di sektor teknologi karena potensi inovasi mereka yang belum banyak dinikmati investor asing.

--------------------

What's Next: Pasar saham global kemungkinan akan mengalami volatilitas lebih tajam karena ketidakpastian kebijakan fiskal dan moneter serta perkembangan geopolitik dan teknologi terutama terkait saham teknologi setelah laporan Nvidia.

Referensi:
[1] https://finance.yahoo.com/news/asian-equities-fall-wall-street-222718331.html