Courtesy of YahooFinance
Pasar Saham Asia Tertekan Setelah Data Ekonomi AS dan Ketegangan Perdagangan
24 Feb 2025, 05.27 WIB
229 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Data ekonomi AS menunjukkan tanda-tanda perlambatan yang mempengaruhi pasar saham.
- Kenaikan tarif oleh Donald Trump dapat memperburuk ketegangan perdagangan dengan China.
- Warren Buffett terus mencari peluang investasi di pasar internasional, termasuk Jepang.
Saham di Asia diperkirakan akan turun setelah Wall Street mengalami penurunan terburuk tahun ini akibat data ekonomi AS yang kurang menggembirakan. Indeks saham di Australia dan Hong Kong menunjukkan penurunan, sementara pasar Jepang tutup karena hari libur. Data ekonomi AS menunjukkan bahwa ekspektasi inflasi jangka panjang meningkat, dan aktivitas bisnis tumbuh dengan laju terendah sejak September 2023. Sementara itu, euro menguat setelah pemilihan umum di Jerman.
Di sisi lain, ada ketegangan tarif antara AS dan China, di mana Wakil Perdana Menteri China mengungkapkan kekhawatiran atas kenaikan tarif yang diumumkan oleh Presiden Trump. Dalam berita perusahaan, Berkshire Hathaway berencana untuk meningkatkan kepemilikan di perusahaan-perusahaan perdagangan terbesar di Jepang. Minggu ini, banyak data ekonomi penting yang akan dirilis, termasuk inflasi di Eurozona dan keputusan suku bunga di beberapa negara.
--------------------
Analisis Kami: Kombinasi data ekonomi AS yang kurang kuat dan ketegangan geopolitik internasional menciptakan tekanan signifikan pada pasar saham Asia. Investor harus sangat berhati-hati dan memperhatikan perkembangan tarif dan kebijakan moneter yang bisa memperburuk situasi.
--------------------
Analisis Ahli:
Austan Goolsbee: Angka inflasi yang naik satu bulan belum bisa dijadikan patokan untuk kebijakan suku bunga; dibutuhkan data berkelanjutan selama beberapa bulan.
Warren Buffett: Investasi di perusahaan dagang Jepang mencerminkan kepercayaan jangka panjang dalam ekonomi regional yang stabil.
--------------------
What's Next: Pasar saham Asia kemungkinan akan terus mengalami volatilitas menunggu data ekonomi dan keputusan kebijakan dari berbagai negara, sementara ketegangan perdagangan AS-China berpotensi memicu ketidakpastian yang lebih besar.
Referensi:
[1] https://finance.yahoo.com/news/asian-equities-fall-wall-street-222718331.html
[1] https://finance.yahoo.com/news/asian-equities-fall-wall-street-222718331.html