Courtesy of TechCrunch
Chegg Gugat Google Karena Ringkasan AI Menurunkan Pendapatan Mereka
25 Feb 2025, 05.50 WIB
116 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Chegg menggugat Google atas dugaan persaingan tidak sehat.
- Google dituduh memanfaatkan konten pihak ketiga untuk keuntungan mereka.
- Banyak penerbit merasakan dampak negatif dari penggunaan AI dalam hasil pencarian Google.
Perusahaan edtech Chegg telah menggugat Google, mengklaim bahwa ringkasan AI dari hasil pencarian Google telah merugikan lalu lintas dan pendapatan Chegg. Dalam gugatan yang diajukan di Pengadilan Distrik AS untuk Distrik Columbia, Chegg menuduh Google melakukan persaingan tidak sehat, termasuk pemeliharaan monopoli dan pengayaan yang tidak adil. Chegg berpendapat bahwa Google memaksa perusahaan untuk menyediakan konten mereka agar bisa muncul di Google Search, yang dianggapnya sebagai penyalahgunaan kekuasaan monopoli.
Chegg meminta ganti rugi dan bentuk bantuan lainnya, serta larangan terhadap tindakan Google yang dianggap "tidak sah dan tidak adil." Chegg bukan satu-satunya perusahaan yang mengeluhkan dampak dari ringkasan AI Google; beberapa media berita juga melaporkan bahwa mereka mengalami penurunan lalu lintas akibat ringkasan tersebut yang mengambil informasi dari berbagai sumber di internet untuk menjawab pertanyaan pengguna Google Search.
Referensi:
[1] https://techcrunch.com/2025/02/24/chegg-sues-google-over-ai-search-summaries/
[1] https://techcrunch.com/2025/02/24/chegg-sues-google-over-ai-search-summaries/
Analisis Kami
"Kasus ini menyoroti masalah penting di era AI, yaitu keseimbangan antara inovasi teknologi dan perlindungan hak pemilik konten. Google perlu lebih transparan dan adil dalam memanfaatkan konten pihak ketiga supaya tidak merusak ekosistem digital dan kepercayaan publik."
Analisis Ahli
Andreas Schleicher (Director, Education Directorate OECD)
"Teknologi AI memang membawa perubahan besar tapi harus diimbangi dengan regulasi yang kuat agar inovasi tidak merugikan kreator dan bisnis konten."
Prediksi Kami
Gugatan ini bisa memicu perdebatan hukum dan regulasi lebih lanjut terkait penggunaan konten pihak ketiga oleh AI di mesin pencari besar, yang berpotensi memperketat aturan terkait kekayaan intelektual dan distribusi konten digital.