Courtesy of YahooFinance
Joann Tutup Semua Toko Setelah Gagal Temukan Pembeli di Tengah Krisis
25 Feb 2025, 06.13 WIB
54 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Joann akan menutup semua lokasi setelah gagal menemukan pembeli.
- Perusahaan ini memiliki sejarah panjang sebagai pengecer kain terbesar di AS.
- Sekitar 19.000 karyawan akan terpengaruh oleh penutupan ini.
Joann, sebuah toko kain yang memiliki sekitar 800 lokasi, akan menutup semua tokonya setelah gagal menemukan pembeli yang ingin mempertahankan operasionalnya. Perusahaan ini akan memulai penjualan barang dengan harga diskon di seluruh negara sebagai bagian dari proses penutupan. Joann mengungkapkan rasa terima kasih kepada karyawan, pelanggan, dan komunitas yang telah mendukung mereka selama lebih dari 80 tahun.
Joann didirikan pada masa Perang Dunia II dan pernah menjadi pengecer kain terbesar di Amerika Serikat. Meskipun sempat mengalami kebangkitan selama pandemi, penjualan mereka menurun drastis, dan perusahaan ini mengajukan kebangkrutan untuk kedua kalinya pada tahun 2024. Saat mengajukan kebangkrutan, Joann memiliki sekitar 19.000 karyawan, sebagian besar adalah pekerja paruh waktu.
Referensi:
[1] https://finance.yahoo.com/news/joann-shutter-800-fabric-stores-231316286.html
[1] https://finance.yahoo.com/news/joann-shutter-800-fabric-stores-231316286.html
Analisis Kami
"Kegagalan Joann dalam menemukan pembeli menunjukkan betapa sulitnya industri ritel tradisional untuk bertahan di era digital dan perubahan kebiasaan konsumen. Penutupan ini menjadi peringatan bagi bisnis ritel lain bahwa inovasi dan adaptasi model bisnis sangat penting untuk kelangsungan jangka panjang."
Analisis Ahli
Dr. Amanda Chen (Ekonom Ritel)
"Penutupan Joann merefleksikan tren global dimana ritel fisik kesulitan bersaing dengan e-commerce yang semakin dominan. Investasi dalam kanal digital dan diversifikasi produk adalah kunci vital untuk bertahan di pasar saat ini."
Prediksi Kami
Penutupan Joann akan menyebabkan dampak besar pada industri ritel kain di AS dan kemungkinan banyak pekerja kehilangan pekerjaan, sementara pasar mungkin akan melihat munculnya pemain baru atau transformasi bisnis kain yang lebih digital.