Courtesy of YahooFinance

Bank of Thailand Turunkan Suku Bunga untuk Dorong Ekonomi yang Melambat

26 Feb 2025, 14.26 WIB

220 dibaca

Ikhtisar 15 Detik

Bank of Thailand menurunkan suku bunga untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang melambat.
Perdana Menteri Thailand dan IMF mendukung langkah ini untuk membantu masyarakat yang berjuang dengan utang.
Sektor industri Thailand menghadapi tantangan dari persaingan internasional dan masalah struktural.

Bank of Thailand secara mengejutkan memotong suku bunga kunci untuk pertama kalinya dalam empat bulan, setelah melihat data pertumbuhan ekonomi yang mengecewakan. Enam dari tujuh anggota Komite Kebijakan Moneter memilih untuk menurunkan suku bunga menjadi 2%. Keputusan ini diambil setelah adanya seruan dari Perdana Menteri dan Dana Moneter Internasional (IMF) untuk menurunkan biaya pinjaman, agar membantu masyarakat yang terbebani utang.

Ekonomi Thailand diperkirakan akan tumbuh lebih lambat dari yang diperkirakan sebelumnya, dengan sektor industri menghadapi masalah struktural dan persaingan dari produk asing. Meskipun ada dukungan dari permintaan domestik dan pariwisata, inflasi di Thailand tetap berada di batas bawah target. Gubernur bank sentral menyatakan bahwa tantangan utama adalah dampak kebijakan perdagangan dari negara besar, yang dapat mempengaruhi pemulihan ekonomi Thailand.

--------------------

Analisis Kami: Langkah Bank of Thailand menurunkan suku bunga adalah respons yang tepat terhadap perlambatan ekonomi dan tekanan domestik-internasional yang meningkat. Namun, solusi ini hanya bersifat jangka pendek karena isu mendasar seperti persaingan impor dan kebijakan perdagangan global memerlukan strategi yang lebih komprehensif.

--------------------

Analisis Ahli:

Sethaput Suthiwartnarueput: Menyatakan bahwa risiko kebijakan perdagangan internasional dan tekanan sisi penawaran menjadi tantangan utama bagi kelangsungan pertumbuhan ekonomi Thailand.

--------------------

What's Next: Penurunan suku bunga acuan kemungkinan akan mendorong pertumbuhan ekonomi sedikit membaik di 2025, tetapi tantangan dari persaingan impor dan masalah struktural mungkin masih membatasi percepatan pemulihan penuh.

Referensi:
[1] https://finance.yahoo.com/news/thailand-surprises-rate-cut-risks-072607408.html