Courtesy of TechCrunch
Workhelix: Cara Baru Mengadopsi AI untuk Maksimalkan Nilai di Perusahaan
28 Feb 2025, 00.00 WIB
71 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Adopsi AI harus dilakukan secara sistematis dengan menganalisis fungsi pekerjaan dan tugas.
- Workhelix mengisi kekosongan di pasar dengan menawarkan alat yang tidak dimiliki oleh konsultan tradisional.
- Pendanaan yang diterima akan digunakan untuk meningkatkan produk dan alat internal untuk membantu pelanggan.
Workhelix adalah startup yang membantu perusahaan memahami dan memantau penggunaan kecerdasan buatan (AI) dalam pekerjaan mereka. Mereka memecah posisi karyawan menjadi fungsi dan tugas spesifik, kemudian menilai setiap tugas untuk melihat seberapa cocok tugas tersebut untuk diotomatisasi dengan AI. Dengan cara ini, perusahaan dapat membuat rencana yang lebih baik tentang bagaimana dan di mana mereka bisa menggunakan AI, serta memantau apakah AI yang mereka terapkan berhasil.
Pendiri Workhelix, James Milin, menjelaskan bahwa banyak perusahaan salah dalam mengadopsi AI karena mereka mencoba menerapkannya pada seluruh divisi, yang terlalu luas. Bersama dengan para ahli seperti Erik Brynjolfsson dari Stanford, mereka mengembangkan metode yang lebih sistematis untuk mengadopsi AI. Workhelix baru-baru ini mendapatkan dana sebesar Rp 246.68 miliar ($15 juta) untuk mengembangkan lebih banyak fitur dan alat yang membantu perusahaan dalam menggunakan AI secara efektif.
--------------------
Analisis Kami: Pendekatan Workhelix yang memecah pekerjaan menjadi tugas-tugas dan mengukur kecocokan tiap tugas dengan AI adalah inovasi penting yang bisa mengubah paradigma adopsi teknologi di perusahaan. Namun, ketergantungan pada elemen manusia dapat menjadi tantangan skalabilitas di era di mana kecepatan otomatisasi sangat diutamakan.
--------------------
Analisis Ahli:
Erik Brynjolfsson: Memecah pekerjaan menjadi tugas yang bisa otomatisasi dan yang membutuhkan manusia adalah kunci memahami hubungan antara teknologi dan produktivitas.
Shaun Johnson: Pendekatan Workhelix sangat cocok bagi pasar enterprise karena mereka memiliki akses luar biasa pada CEO Fortune 500 dan tampak sangat sesuai dengan kebutuhan pelanggan.
James Milin: Mengadopsi AI secara luas tanpa penilaian yang teliti hanya akan membuat perusahaan kecewa, metodologi yang sistematis dapat membuka potensi nilai besar.
--------------------
What's Next: Adopsi AI di perusahaan akan semakin terstruktur dan terukur dengan metode yang mengutamakan penilaian tugas spesifik, sehingga mempercepat produktivitas dan efektivitas AI di lingkungan kerja.
Referensi:
[1] https://techcrunch.com/2025/02/27/workhelix-taps-years-of-research-to-help-enterprises-figure-out-where-to-apply-ai/
[1] https://techcrunch.com/2025/02/27/workhelix-taps-years-of-research-to-help-enterprises-figure-out-where-to-apply-ai/
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang dilakukan oleh Workhelix?A
Workhelix membantu perusahaan memahami dan memantau adopsi automasi AI dengan menganalisis fungsi pekerjaan dan tugas.Q
Siapa pendiri Workhelix?A
Pendiri Workhelix adalah James Milin, Erik Brynjolfsson, Andrew McAfee, Daniel Rock, dan lainnya.Q
Mengapa banyak perusahaan mengalami kekecewaan dalam adopsi AI?A
Banyak perusahaan terlalu luas dalam menerapkan AI, sehingga tidak menemukan nilai yang diharapkan.Q
Apa yang menjadi fokus penelitian Erik Brynjolfsson?A
Erik Brynjolfsson fokus pada hubungan antara teknologi dan produktivitas, serta bagaimana AI dapat meningkatkan efisiensi.Q
Apa rencana Workhelix setelah mendapatkan pendanaan?A
Workhelix berencana untuk memperluas jumlah tugas dan KPI yang dilacak oleh perangkat lunaknya.