Para ilmuwan di London menjelajahi brine vulkanik untuk menambang tembaga tanpa merusak planet.
Courtesy of InterestingEngineering

Para ilmuwan di London menjelajahi brine vulkanik untuk menambang tembaga tanpa merusak planet.

03 Mar 2025, 23.13 WIB
113 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
  • Inisiatif baru di London berfokus pada pengembangan metode pertambangan tembaga yang lebih berkelanjutan.
  • Penggunaan brine geotermal dan sistem tanaman-bakteri dapat membantu mengurangi dampak lingkungan dari pertambangan.
  • Permintaan global untuk tembaga diperkirakan akan meningkat, sehingga penting untuk menemukan cara ekstraksi yang lebih ramah lingkungan.
Penambangan tembaga sangat penting untuk infrastruktur modern, tetapi metode tradisionalnya memiliki dampak lingkungan yang besar. Kegiatan penambangan sering menyebabkan deforestasi, pencemaran air, dan emisi karbon, yang merusak ekosistem lokal. Untuk mengatasi masalah ini, sebuah inisiatif baru di London, yaitu Rio Tinto Centre for Future Materials di Imperial College London, sedang mengembangkan teknik ekstraksi yang lebih ramah lingkungan. Mereka mengeksplorasi metode inovatif seperti penambangan brine geotermal dan sistem pemulihan menggunakan bakteri untuk mengekstrak tembaga dengan dampak lingkungan yang lebih kecil.
Salah satu metode yang menjanjikan adalah menggunakan brine kaya tembaga yang ditemukan di sistem vulkanik, yang dapat dipompa ke permukaan dengan sedikit gangguan. Selain itu, startup RemePhy menggunakan tanaman yang dimodifikasi secara genetik untuk mengekstrak tembaga dari tanah yang terkontaminasi. Meskipun permintaan tembaga terus meningkat, para peneliti menekankan pentingnya mengurangi konsumsi dan menerapkan metode ekstraksi yang berkelanjutan untuk menjaga lingkungan.

Pertanyaan Terkait

Q
Apa yang menjadi fokus utama Rio Tinto Centre for Future Materials?
A
Fokus utama Rio Tinto Centre for Future Materials adalah mengembangkan teknik ekstraksi berkelanjutan untuk pertambangan tembaga.
Q
Metode ekstraksi apa yang sedang diteliti oleh RemePhy?
A
RemePhy sedang meneliti penggunaan sistem tanaman-bakteri untuk mengekstrak tembaga dari tanah yang terkontaminasi.
Q
Mengapa pertambangan tembaga memiliki dampak lingkungan yang besar?
A
Pertambangan tembaga memiliki dampak lingkungan yang besar karena memerlukan penggalian besar-besaran dan penggunaan bahan kimia yang mencemari air dan tanah.
Q
Apa yang dapat dilakukan untuk mengurangi permintaan tembaga?
A
Untuk mengurangi permintaan tembaga, kita perlu mengurangi konsumsi dan menerapkan metode ekstraksi yang lebih berkelanjutan.
Q
Di mana lokasi yang menjanjikan untuk ekstraksi brine geotermal?
A
Lokasi yang menjanjikan untuk ekstraksi brine geotermal termasuk Selandia Baru dan Jepang.

Artikel Serupa

Meneroka Kekayaan dan Risiko Penambangan Mineral Dasar Laut dalam Persaingan GlobalInterestingEngineering
Sains
1 bulan lalu
34 dibaca

Meneroka Kekayaan dan Risiko Penambangan Mineral Dasar Laut dalam Persaingan Global

Tambang Lithium Triangle menguras air tawar 10 kali lebih cepat.InterestingEngineering
Sains
2 bulan lalu
93 dibaca

Tambang Lithium Triangle menguras air tawar 10 kali lebih cepat.

Para ilmuwan mengekstrak daya baterai EV dari danau garam tanpa menciptakan polusi.InterestingEngineering
Teknologi
3 bulan lalu
51 dibaca

Para ilmuwan mengekstrak daya baterai EV dari danau garam tanpa menciptakan polusi.

Daur ulang baterai lebih baik daripada menambang mineral virgin, mengurangi emisi sebesar 81%: StudiInterestingEngineering
Teknologi
4 bulan lalu
70 dibaca

Daur ulang baterai lebih baik daripada menambang mineral virgin, mengurangi emisi sebesar 81%: Studi

Ilmuwan AS mengembangkan ekstraksi litium listrik yang efisien 92% dengan emisi 75% lebih rendah.InterestingEngineering
Teknologi
4 bulan lalu
123 dibaca

Ilmuwan AS mengembangkan ekstraksi litium listrik yang efisien 92% dengan emisi 75% lebih rendah.

Teknologi baru China mencapai kecepatan produksi unsur tanah jarang yang 'belum pernah terjadi sebelumnya'.SCMP
Sains
5 bulan lalu
218 dibaca

Teknologi baru China mencapai kecepatan produksi unsur tanah jarang yang 'belum pernah terjadi sebelumnya'.