Courtesy of YahooFinance
Dolar AS Melemah Karena Ketidakpastian Tarif dan Fokus Data Pekerjaan
07 Mar 2025, 08.54 WIB
129 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Ketidakpastian tarif mempengaruhi nilai dolar AS.
- Laporan pekerjaan menunjukkan potensi perlambatan dalam pertumbuhan ekonomi AS.
- Tuntutan kenaikan gaji di Jepang dapat mempengaruhi kebijakan Bank of Japan.
Dolar AS mengalami penurunan mendekati level terendah dalam empat bulan karena kebijakan tarif yang tidak menentu menambah kekhawatiran tentang pertumbuhan ekonomi. Meskipun Presiden Donald Trump mengumumkan penundaan tarif untuk Meksiko dan Kanada, hal ini tidak banyak membantu, dan yen Jepang tetap kuat. Para investor menunggu data pekerjaan AS yang akan dirilis, yang diperkirakan menunjukkan penambahan 160.000 pekerjaan pada bulan Februari, sementara tingkat pengangguran diperkirakan tetap di 4,0%.
Sementara itu, euro menguat setelah berita tentang rencana pengeluaran besar Jerman dan proyeksi inflasi yang lebih tinggi dari Bank Sentral Eropa. Di Jepang, serikat pekerja meminta kenaikan gaji terbesar dalam lebih dari 30 tahun, yang meningkatkan harapan bahwa Bank of Japan akan menaikkan suku bunga. Di pasar cryptocurrency, harga bitcoin turun setelah pengumuman dari pemerintah AS tentang pembentukan cadangan bitcoin strategis.
--------------------
Analisis Kami: Ketidakpastian kebijakan tarif yang terus berganti secara drastis telah menurunkan kepercayaan pasar terhadap kekuatan dolar AS secara signifikan, menunjukkan bahwa faktor eksternal masih sangat menentukan arah ekonomi AS saat ini. Di sisi lain, kebijakan fiskal dan moneter yang kompleks dengan tekanan inflasi yang tinggi memaksa investor mencari alternatif investasi di mata uang dan aset lain yang lebih stabil.
--------------------
Analisis Ahli:
Kieran Williams: Penurunan posisi dolar menunjukkan bahwa ekspektasi terhadap ekonomi AS sudah mulai berubah, dan efek inflasi dari tarif tidak lagi menjadi faktor penopang utama.
Jerome Powell: Data tenaga kerja yang kuat atau lemah akan sangat berpengaruh pada keputusan suku bunga berikutnya, di tengah ekspektasi pemotongan suku bunga yang sudah diperkirakan pasar.
--------------------
What's Next: Nilai dolar AS kemungkinan akan tetap tertekan atau melemah lebih lanjut jika data tenaga kerja AS menunjukkan perlambatan, sementara volatilitas pasar mata uang dan aset kripto diperkirakan meningkat seiring ketidakpastian kebijakan tarif dan kondisi ekonomi global.
Referensi:
[1] https://finance.yahoo.com/news/us-dollar-struggles-near-4-015450398.html
[1] https://finance.yahoo.com/news/us-dollar-struggles-near-4-015450398.html
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang menyebabkan dolar AS berada di dekat level terendah dalam empat bulan?A
Ketidakpastian terkait kebijakan tarif dan prospek pertumbuhan ekonomi menyebabkan dolar AS berada di dekat level terendah.Q
Apa yang diumumkan oleh Donald Trump terkait tarif?A
Donald Trump mengumumkan penangguhan tarif yang ditujukan untuk Meksiko dan Kanada.Q
Berapa banyak pekerjaan yang diperkirakan ditambahkan di AS pada bulan Februari?A
Diperkirakan AS akan menambahkan 160.000 pekerjaan pada bulan Februari.Q
Apa yang dilaporkan oleh Challenger, Gray & Christmas mengenai PHK?A
Challenger, Gray & Christmas melaporkan 62.242 PHK yang diumumkan oleh pemerintah federal pada bulan Februari.Q
Apa yang diharapkan pasar dari pernyataan Jerome Powell setelah laporan pekerjaan?A
Pasar mengharapkan Jerome Powell memberikan pandangan tentang prospek ekonomi setelah laporan pekerjaan.Artikel Serupa
Bisnis
4 bulan lalu
50 dibaca
Dolar Menguat Jelang Tenggat Tarif AS, Investor Mulai Ambil Untung dari Euro
Bisnis
5 bulan lalu
98 dibaca
Dolar AS Mendekati Level Terendah Lima Bulan Karena Kebijakan Trump dan Optimisme Fiskal Jerman
Bisnis
5 bulan lalu
80 dibaca
Dolar Menguat di Tengah Ketegangan Dagang AS-Uni Eropa dan Kekhawatiran Ekonomi
Bisnis
5 bulan lalu
132 dibaca
Dolar Melemah, Pasar Bingung Hadapi Kebijakan Perdagangan Trump dan Data Ekonomi AS
Bisnis
5 bulan lalu
148 dibaca
Dolar Melemah Akibat Ketegangan Perang Dagang dan Pelemahan Pasar Kerja AS
Bisnis
5 bulan lalu
255 dibaca