Courtesy of TheJakartaPost

Ketegangan Perang Dagang Menekan Saham Asia, Dolar AS Terus Menguat

28 Feb 2025, 09.34 WIB

165 dibaca

Ikhtisar 15 Detik

Kekhawatiran tentang perang dagang global mempengaruhi pasar saham secara signifikan.
Kebijakan tarif yang diumumkan oleh Donald Trump dapat berdampak besar pada ekonomi AS dan global.
Investor memperhatikan data inflasi dan kebijakan suku bunga Federal Reserve untuk keputusan investasi mereka.

Pasar saham di Asia mengalami penurunan pada hari Jumat, sementara dolar AS tetap kuat terhadap mata uang negara-negara mitra dagang utama. Kekhawatiran tentang perang dagang global yang semakin meningkat membuat sentimen pasar memburuk. Saham teknologi, terutama Nvidia, mengalami penurunan setelah laporan pendapatan yang mengecewakan. Yen Jepang dan franc Swiss menguat, sementara harga komoditas seperti emas turun, meskipun harga minyak tetap stabil setelah keputusan Presiden AS Donald Trump untuk membatalkan lisensi Chevron di Venezuela.

Trump juga mengumumkan tarif baru sebesar 25 persen untuk barang-barang dari Kanada dan Meksiko, serta tambahan 10 persen untuk barang dari China. Banyak analis percaya bahwa kebijakan perdagangan Trump dapat memicu stimulus tambahan dari pemerintah China. Dolar AS menguat, tetapi ada kekhawatiran tentang dampaknya terhadap ekonomi AS, dengan data ekonomi terbaru menunjukkan kelemahan. Investor kini menunggu laporan inflasi dan data pekerjaan yang akan datang.

--------------------

Analisis Kami: Ketidakpastian perdagangan yang terus meningkat sangat mungkin memicu volatilitas tinggi di pasar keuangan selama beberapa bulan ke depan. Kebijakan tarif yang agresif tidak hanya memukul sentimen investor, tetapi juga mengancam pemulihan ekonomi global yang rapuh saat ini.

--------------------

Analisis Ahli:

Chris Weston: Reaksi paling jelas terlihat di pasar valuta asing, terutama pada mata uang seperti dolar Kanada dan euro yang terdampak langsung oleh kebijakan tarif terbaru.

--------------------

What's Next: Ketegangan perdagangan yang meningkat kemungkinan akan terus menekan pasar saham global dan mendorong penguatan dolar AS, sementara Federal Reserve mungkin menurunkan suku bunga untuk meredam dampak negatif terhadap ekonomi AS.

Referensi:
[1] https://www.thejakartapost.com/business/2025/02/28/stocks-slump-dollar-towers-as-trump-tariff-threat-roils-markets.html