Courtesy of InterestingEngineering
Teknologi penyimpanan elektrokimia sangat penting dalam kehidupan modern, digunakan dalam berbagai perangkat seperti smartphone dan transportasi berkelanjutan. Salah satu artefak kuno yang menarik perhatian adalah "Baterai Baghdad," yang ditemukan pada tahun 1936 di dekat Baghdad, Irak. Artefak ini terdiri dari pot keramik, tabung tembaga, dan batang besi, dan masih menjadi misteri bagi para ilmuwan. Beberapa teori menyebutkan bahwa alat ini mungkin digunakan untuk penyimpanan energi elektrokimia, electroplating, atau bahkan terapi listrik. Namun, tidak ada bukti kuat yang mendukung teori-teori ini, dan banyak ahli berpendapat bahwa artefak tersebut mungkin lebih berfungsi sebagai wadah penyimpanan.
Baca juga: Baterai EV lithium-sulfur baru mencapai densitas energi 380 Wh/kg, menargetkan 450 Wh/kg.
Seiring waktu, teknologi baterai telah berkembang pesat, dimulai dari penemuan Pile Volta oleh Alessandro Volta pada tahun 1791 hingga baterai lithium-ion yang diperkenalkan oleh Sony pada tahun 1991. Baterai lithium-ion telah merevolusi perangkat elektronik portabel dan kendaraan listrik karena efisiensi dan daya tahan yang tinggi. Saat ini, penelitian sedang dilakukan untuk mengembangkan baterai solid-state yang lebih aman dan efisien, yang diharapkan dapat mengatasi banyak keterbatasan baterai lithium-ion saat ini.