Courtesy of YahooFinance

Investor Berbondong ke Obligasi Inflasi Saat Ketidakpastian Tarif Melanda

09 Mar 2025, 03.00 WIB

198 dibaca

Ikhtisar 15 Detik

Investor semakin khawatir tentang inflasi dan dampak kebijakan tarif terhadap ekonomi.
Obligasi yang dilindungi inflasi dianggap sebagai pilihan investasi yang baik di tengah ketidakpastian.
Pasar kredit korporasi tetap tenang meskipun ada peningkatan risiko dan ketidakpastian.

Manajer keuangan saat ini banyak berinvestasi di obligasi yang melindungi dari inflasi karena ketidakpastian mengenai tarif dan dampaknya terhadap biaya hidup. Indeks obligasi terkait inflasi global mengalami kenaikan sekitar 5% sejak awal tahun, sementara Presiden AS Donald Trump meminta dukungan publik untuk mengubah kebijakan perdagangan meskipun ada risiko ekonomi yang meningkat. Banyak investor khawatir tentang kemungkinan inflasi yang tinggi di masa depan, terutama akibat tarif dan kebijakan pemerintah yang tidak menentu.

Meskipun ada kekhawatiran, pasar obligasi korporasi tetap relatif tenang. Beberapa perusahaan besar, seperti Mars Inc. dan Walgreens Boots Alliance, melakukan penjualan obligasi besar untuk mendanai akuisisi. Namun, investor semakin defensif dan membeli perlindungan terhadap risiko pasar yang meningkat. Di sisi lain, beberapa perusahaan menghadapi masalah keuangan, seperti Country Garden Holdings yang kesulitan dalam restrukturisasi utangnya.

--------------------

Analisis Kami: Investor kini harus lebih berhati-hati karena dinamika pasar yang dipengaruhi oleh kebijakan proteksionis dapat mengejutkan pelaku pasar. Proteksi melalui obligasi terkait inflasi menjadi strategi yang masuk akal sebagai penyangga risiko, namun tidak boleh lupa akan risiko volatilitas dan perubahan kebijakan yang cepat.

--------------------

Analisis Ahli:

Bob Prince: Obligasi terkait inflasi adalah pilihan nilai yang sangat baik jika harga kembali naik.

Mark Capleton: Ada minat kuat dari ritel terhadap obligasi Treasury Inflation Protected Securities jangka pendek sebagai langkah antisipasi risiko tarif dan ketidakpastian kebijakan.

Nicolas Trindade: Risiko utama 2025 adalah lonjakan tajam inflasi yang dapat memaksa The Fed menaikkan suku bunga lagi, risiko yang belum tercermin di pasar.

Howard Marks: Kredit saat ini dihargai secara wajar dan memberikan pilihan yang lebih baik dibanding saham meski dengan spread saat ini.

--------------------

What's Next: Risiko inflasi di Amerika Serikat kemungkinan akan meningkat akibat kebijakan tarif dan ketidakpastian ekonomi, yang dapat memicu kenaikan suku bunga oleh The Fed serta volatilitas tinggi di pasar obligasi dan saham.

Referensi:
[1] https://finance.yahoo.com/news/inflation-linked-bonds-rebound-trump-200000629.html