Courtesy of YahooFinance

Larry Fink: Kebijakan Nasionalistik Bakal Dorong Inflasi AS Meningkat

11 Mar 2025, 02.20 WIB

70 dibaca

Ikhtisar 15 Detik

Larry Fink mengaitkan inflasi dengan kebijakan nasionalis di AS.
Pasar diperkirakan akan mengalami kenaikan biaya dalam waktu dekat.
CERAWeek menjadi platform penting untuk diskusi tentang isu-isu energi dan ekonomi.

Larry Fink, CEO BlackRock, mengatakan bahwa inflasi di Amerika Serikat akan tetap tinggi karena kebijakan nasionalis, termasuk deportasi pekerja. Dia berbicara di konferensi CERAWeek di Houston dan menambahkan bahwa pasar saat ini mengabaikan inflasi, dan akan ada kenaikan biaya lebih lanjut dalam enam hingga sembilan bulan ke depan.

Fink menjelaskan bahwa kebijakan yang membatasi imigrasi dapat mempengaruhi jumlah pekerja yang tersedia, yang pada gilirannya dapat menyebabkan harga barang dan jasa meningkat. Ini berarti bahwa orang-orang mungkin akan membayar lebih untuk kebutuhan sehari-hari dalam waktu dekat.

--------------------

Analisis Kami: Kebijakan nasionalistik yang mengurangi jumlah tenaga kerja dapat menghambat produksi dan mengangkat biaya secara signifikan, yang pada akhirnya membebani konsumsi dan investasi. Hal ini juga menunjukkan bahwa strategi ekonomi nasional yang terlalu proteksionis dapat memperparah tekanan inflasi daripada mengatasinya.

--------------------

Analisis Ahli:

Janet Yellen: Kebijakan seperti deportasi pekerja perlu diimbangi dengan kebijakan pendukung untuk menjaga kestabilan pasar tenaga kerja dan menghindari lonjakan inflasi yang merugikan ekonomi.

Paul Krugman: Tekanan inflasi akibat kebijakan nasionalistik adalah contoh risiko struktur yang diabaikan oleh pasar, yang membutuhkan respon kebijakan yang lebih adaptif dan inklusif.

--------------------

What's Next: Inflasi di Amerika Serikat kemungkinan akan terus meningkat dalam beberapa bulan ke depan, memicu kenaikan biaya hidup dan tantangan bagi pasar keuangan.

Referensi:
[1] https://finance.yahoo.com/news/blackrock-ceo-fink-says-nationalistic-192037313.html