Courtesy of YahooFinance
Investor Global Beralih Dari Saham AS ke Asia dan Eropa Akibat Kekhawatiran Ekonomi
11 Mar 2025, 13.23 WIB
122 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Investor sedang mencari perlindungan dari ketidakpastian ekonomi dengan beralih ke aset internasional.
- Kebijakan ekonomi AS di bawah Trump berkontribusi pada penurunan minat terhadap saham AS.
- Pasar saham Cina menunjukkan potensi pertumbuhan yang lebih baik dibandingkan dengan pasar AS saat ini.
Para trader sedang mencari perlindungan dari ketidakpastian pasar AS yang semakin meningkat, dengan banyak yang beralih dari saham AS ke saham China dan membeli mata uang yen serta euro. Penjualan saham AS meningkat tajam, terutama di Nasdaq 100, yang mengalami penurunan terbesar sejak 2022. Banyak investor merasa bahwa keunggulan ekonomi AS mulai memudar, sehingga mereka lebih memilih aset yang lebih aman seperti obligasi pemerintah Australia dan yuan offshore.
Baca juga: Pasar Saham Naik Saat Shutdown Pemerintah AS Dijauhkan dan Ketegangan Perdagangan Memanas
Data ekonomi menunjukkan kekhawatiran yang mendalam, seperti meningkatnya angka pengangguran dan penurunan belanja konsumen. Beberapa manajer investasi mulai mengubah strategi mereka, dengan meningkatkan investasi di saham Eropa dan China, yang dianggap lebih bernilai saat ini. Banyak yang percaya bahwa saat ini adalah waktu yang tepat untuk melindungi modal dan mencari peluang di pasar yang lebih stabil.
--------------------
Analisis Kami: Situasi ini menandai titik balik penting dalam kepercayaan global terhadap pasar AS yang sejak lama dianggap pusat kekuatan ekonomi. Investor perlu hati-hati karena perubahan dramatis ini tidak hanya berdampak pada aset AS, tetapi merombak lanskap investasi secara global dengan memperbesar peran Asia dan Eropa.
--------------------
Analisis Ahli:
Calvin Yeoh: Memilih obligasi jangka panjang AS dan bearish terhadap saham AS dengan komitmen moderat di tengah pasar yang sangat volatil.
Kellie Wood: Berpindah dari dolar ke yen dan euro sambil mendukung obligasi jangka pendek dan utang pemerintah Australia sebagai perlindungan modal.
Li Minghong: Menganggap valuasi saham AS saat ini overvalue sementara pasar China memberi nilai lebih baik bagi investor global.
Manishi Raychaudhuri: Memperkirakan volatilitas tinggi terus berlanjut dan hanya treasury AS serta instrumen keamanan di Asia yang bisa menjadi tempat berlindung.
--------------------
What's Next: Ke depan, volatilitas pasar global kemungkinan akan meningkat dengan aliran modal semakin jauh dari AS ke pasar berkembang dan safe haven, memicu perubahan jangka panjang dalam dominasi dolar AS dan struktur pasar keuangan global.
Referensi:
[1] https://finance.yahoo.com/news/fears-us-contagion-spur-traders-062354602.html
[1] https://finance.yahoo.com/news/fears-us-contagion-spur-traders-062354602.html