Courtesy of TechCrunch
Waspadai Penipuan Online dan Telepon yang Merugikan Jutaan Orang di 2024
11 Mar 2025, 21.53 WIB
88 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Penipuan semakin meningkat, dengan kerugian mencapai $12,5 miliar pada tahun 2024.
- Orang muda berusia 20-29 tahun lebih rentan terhadap penipuan dibandingkan orang tua.
- Teknologi baru seperti deepfake dapat meningkatkan risiko penipuan yang lebih canggih di masa depan.
Menurut Komisi Perdagangan Federal AS (FTC), sekitar 2,6 juta orang melaporkan menjadi korban penipuan pada tahun 2024, dengan total kerugian mencapai Rp 205.56 triliun ($12,5 miliar) . Ini adalah peningkatan besar dari Rp 41.11 triliun ($2,5 miliar) yang hilang pada tahun 2023. Penipuan yang paling umum adalah penipuan impostor, di mana penipu berpura-pura menjadi orang yang dikenal, seperti teman atau anggota keluarga, untuk menipu orang lain. Banyak orang kehilangan uang melalui media sosial, dan penipu sering menciptakan rasa cemas dan mendesak untuk membuat korban menyerahkan uang mereka.
Meskipun orang tua sering dianggap lebih rentan terhadap penipuan online, FTC menemukan bahwa orang berusia 20-29 tahun lebih sering melaporkan kehilangan uang dibandingkan orang di atas 70 tahun. Jenis penipuan terkait pekerjaan juga meningkat pesat, dengan kerugian mencapai Rp 8.24 triliun ($501 juta) pada tahun 2024. Penipuan ini bisa dilakukan melalui telepon, email, atau pesan teks, dan dengan kemajuan teknologi seperti deepfake, penipu mungkin bisa meniru suara orang terdekat kita, sehingga kita harus lebih berhati-hati dan memverifikasi informasi sebelum percaya.
--------------------
Analisis Kami: Penipuan finansial saat ini menjadi lebih berbahaya karena mampu menyasar berbagai demografi secara efektif, tidak hanya yang kurang paham teknologi. Pendekatan preventif seperti pendidikan digital yang lebih luas dan verifikasi independen sangat penting untuk mengurangi korban di masa depan.
--------------------
Analisis Ahli:
Charlotte Cowles: Penipu menggunakan teknik-teknik psikologis yang kompleks untuk menciptakan rasa panik dan kerentanan, sehingga korban yang paling rasional pun bisa tertipu.
Perwakilan FTC: Meningkatnya laporan penipuan menunjukkan bahwa masyarakat harus lebih waspada terhadap kontak yang tidak terduga melalui berbagai platform seperti media sosial dan telepon.
--------------------
What's Next: Dengan kemajuan teknologi deepfake suara dan kecerdasan buatan, penipuan melalui telepon yang meniru suara orang terdekat kemungkinan akan meningkat secara signifikan, sehingga membuat masyarakat semakin rentan terhadap skema manipulasi yang lebih canggih.
Referensi:
[1] https://techcrunch.com/2025/03/11/ftc-says-americans-lost-12-5b-to-scams-last-year-social-media-ai-and-crypto-didnt-help/
[1] https://techcrunch.com/2025/03/11/ftc-says-americans-lost-12-5b-to-scams-last-year-social-media-ai-and-crypto-didnt-help/
Pertanyaan Terkait
Q
Berapa banyak orang yang melaporkan menjadi korban penipuan pada tahun 2024?A
Sekitar 2,6 juta orang melaporkan menjadi korban penipuan pada tahun 2024.Q
Apa jenis penipuan yang paling umum dilaporkan oleh korban?A
Jenis penipuan yang paling umum adalah penipuan impostor, di mana pelaku berpura-pura menjadi orang lain.Q
Siapa yang lebih sering melaporkan kehilangan uang akibat penipuan, orang berusia 20-29 tahun atau di atas 70 tahun?A
Orang berusia 20-29 tahun lebih sering melaporkan kehilangan uang akibat penipuan dibandingkan orang di atas 70 tahun.Q
Apa yang menjadi metode pembayaran paling umum yang digunakan dalam penipuan?A
Metode pembayaran paling umum yang digunakan dalam penipuan adalah transfer bank.Q
Mengapa teknologi deepfake dapat meningkatkan risiko penipuan di masa depan?A
Teknologi deepfake dapat meningkatkan risiko penipuan karena pelaku dapat meniru suara orang terkasih dengan lebih akurat.