Courtesy of TechCrunch
Kenapa AI Belum Bisa Gantikan Penulis Muda dalam Membuat Cerita Kreatif
13 Mar 2025, 22.15 WIB
75 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- AI tidak dapat menggantikan pengalaman manusia dalam penulisan.
- Karya yang dihasilkan oleh AI sering kali terasa tidak autentik dan tidak mendalam.
- Masalah etika terkait hak cipta menjadi perhatian utama dalam pengembangan AI untuk penulisan.
Seorang penulis muda menghadiri lokakarya menulis di mana para peserta berusaha menunjukkan siapa yang paling "tertekan" di antara mereka. CEO OpenAI, Sam Altman, mengumumkan bahwa mereka telah melatih AI yang bisa menulis kreatif. Namun, hasil tulisan AI tersebut terkesan seperti karya remaja yang berusaha terdengar dalam dan bermakna, tetapi sebenarnya tidak. Misalnya, AI menggambarkan hari Kamis sebagai "hari liminal yang terasa seperti hampir Jumat," yang tidak terlalu mengesankan.
AI ini juga mencoba menjelaskan bagaimana ia tidak bisa merasakan atau memahami emosi seperti manusia. Meskipun AI dapat menghasilkan tulisan yang mirip dengan gaya penulis terkenal, banyak orang meragukan apakah tulisan tersebut bisa menyentuh hati pembaca. Beberapa penulis dan pengajar merasa bahwa AI hanya menghasilkan tulisan yang mirip dan tidak memiliki kedalaman emosional. Ini memberikan harapan bagi penulis muda bahwa mereka tetap bisa berkembang dan menjadi lebih baik melalui pengalaman dan latihan menulis.
--------------------
Analisis Kami: AI memang menunjukkan keterbatasan besar dalam meniru pengalaman hidup manusia yang kaya dan kompleks, sehingga karyanya sering terasa dangkal dan tidak autentik. Penulis sejati harus terus mengasah kemampuan kreativitas mereka, karena teknologi tidak akan menggantikan proses belajar dan pengalaman pribadi yang melahirkan karya seni sejati.
--------------------
Analisis Ahli:
Tuhin Chakrabarty: AI bisa beradaptasi dengan gaya penulis jika dilatih dengan seluruh karya mereka, tapi belum tentu mampu menciptakan seni yang inovatif dan genre-bending.
Michelle Taransky: AI menghasilkan teks yang homogen dan dangkal, berguna sebagai alat untuk membuat komentar artistik namun bukan sebagai pengganti penulis manusia.
--------------------
What's Next: AI dalam menulis kreatif kemungkinan akan terus berkembang namun tetap kesulitan menghasilkan karya orisinal dan bermakna yang benar-benar menyentuh manusia, sehingga peran penulis manusia tetap sangat penting.
Referensi:
[1] https://techcrunch.com/2025/03/13/openais-creative-writing-ai-evokes-that-annoying-kid-from-high-school-fiction-club/
[1] https://techcrunch.com/2025/03/13/openais-creative-writing-ai-evokes-that-annoying-kid-from-high-school-fiction-club/
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang diumumkan oleh Sam Altman terkait AI dan penulisan kreatif?A
Sam Altman mengumumkan bahwa OpenAI telah melatih AI yang baik dalam penulisan kreatif.Q
Mengapa metafiksi dipilih sebagai genre untuk AI yang dilatih OpenAI?A
Metafiksi dipilih karena genre ini secara sadar merujuk pada keartifisian sebuah karya, yang sesuai dengan konteks AI.Q
Apa kritik yang diajukan terhadap karya fiksi pendek yang dihasilkan oleh AI?A
Kritik terhadap karya AI adalah bahwa meskipun ada keterampilan teknis, nada dan kedalaman emosionalnya terasa tidak autentik.Q
Bagaimana AI dilatih dan apa masalah etika yang muncul dari pelatihan tersebut?A
AI dilatih menggunakan banyak contoh tulisan, yang menimbulkan masalah etika terkait hak cipta dan penggunaan karya tanpa izin.Q
Apa pandangan Michelle Taransky tentang penggunaan AI dalam penulisan?A
Michelle Taransky berpendapat bahwa AI tidak memiliki kemanusiaan dan hanya dapat meniru, sehingga hasilnya sering kali merupakan imitasi yang buruk.