Courtesy of Axios
Bahaya Malware AI Adaptif: Perusahaan Harus Bersiap Hadapi Serangan Siber Masa Depan
14 Mar 2025, 16.59 WIB
181 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Perusahaan harus bersiap menghadapi ancaman serangan siber yang semakin canggih dengan memanfaatkan teknologi AI.
- Meskipun serangan otonom belum umum, kecepatan perkembangan teknologi AI dapat mengubah lanskap keamanan siber dalam waktu dekat.
- Penting bagi perusahaan untuk memperkuat langkah-langkah keamanan dasar sebelum menghadapi ancaman yang lebih kompleks.
Para ahli keamanan siber khawatir bahwa peretas bisa menggunakan kecerdasan buatan (AI) untuk membuat malware yang bisa beradaptasi dan merusak. Meskipun saat ini peretas masih menggunakan metode dasar seperti phishing, penipuan, dan ransomware, mereka sudah memiliki alat AI yang bisa digunakan kapan saja. Di konferensi HumanX di Las Vegas, para ahli memperingatkan bahwa serangan siber otomatis bisa terjadi dalam waktu dekat, dan perusahaan perlu bersiap-siap.
Meskipun belum ada serangan besar yang menggunakan AI secara otonom, kecepatan perkembangan teknologi sangat cepat. Banyak perusahaan masih belum menerapkan langkah-langkah keamanan dasar, seperti autentikasi dua faktor. Namun, beberapa perusahaan mulai memahami bahwa menggunakan alat keamanan berbasis AI bisa menjadi cara terbaik untuk melawan serangan AI. AI juga dapat membantu tim keamanan dalam mengelola informasi tentang ancaman dan kerentanan yang muncul.
Referensi:
[1] https://www.axios.com/2025/03/14/hackers-artificial-intelligence-cyber-threats
[1] https://www.axios.com/2025/03/14/hackers-artificial-intelligence-cyber-threats
Analisis Ahli
James White
"Peretas saat ini menunggu waktu yang tepat untuk melancarkan serangan canggih dengan AI."
Evan Reiser
"Kecepatan kemajuan AI membuat serangan semakin sulit dideteksi dan ditangkal, perusahaan harus segera berbenah."
Charles Carmakal
"Ancaman malware otonom berbasis AI belum menjadi masalah utama saat ini, peretas masih menggunakan AI untuk mendukung tugas-tugas dasar."
Itai Tevet
"Saat ini semua CISO menghadapi tekanan untuk memanfaatkan AI demi meningkatkan keamanan perusahaan."
Steve Schmidt
"AI membantu memprioritaskan ancaman sehingga meningkatkan efisiensi tim keamanan tanpa memberikan kendali penuh pada AI."
Analisis Kami
"Kemajuan AI memang mempercepat dan memperkuat kemampuan serangan siber, namun ketergantungan peretas pada metode lama menunjukkan ketidaksiapan dan risiko yang sedang mengambang. Perusahaan yang terlalu lambat meningkatkan keamanan mereka akan segera menjadi target utama ketika peretas mengaktifkan teknologi ini secara penuh."
Prediksi Kami
Dalam satu hingga dua tahun ke depan, serangan malware otonom berbasis AI yang dapat beradaptasi secara real-time kemungkinan akan mulai digunakan secara luas dalam perang dunia maya, memaksa perusahaan untuk mengadopsi solusi keamanan AI yang lebih canggih dan responsif.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang menjadi kekhawatiran utama para ahli keamanan siber saat ini?A
Kekhawatiran utama adalah ancaman serangan siber otonom yang dapat menggunakan AI untuk menyerang.Q
Mengapa penyerang belum menggunakan malware yang dapat beradaptasi?A
Penyerang belum menggunakan malware yang dapat beradaptasi karena taktik dasar seperti phishing dan ransomware masih efektif.Q
Apa yang dikatakan James White tentang kesiapan penyerang?A
James White menyatakan bahwa penyerang saat ini sedang bersiap untuk menggunakan alat AI dalam serangan siber.Q
Bagaimana perusahaan dapat memanfaatkan alat keamanan AI?A
Perusahaan dapat memanfaatkan alat keamanan AI untuk meningkatkan efisiensi tim keamanan mereka dan mengelola ancaman dengan lebih baik.Q
Apa yang telah diamati Mandiant terkait penggunaan AI dalam serangan siber?A
Mandiant telah mengamati bahwa penggunaan AI dalam serangan siber masih terbatas pada tugas dasar seperti membuat email phishing.