Courtesy of YahooFinance
Dolar AS Mendekati Level Terendah Lima Bulan Karena Kebijakan Trump dan Optimisme Fiskal Jerman
17 Mar 2025, 08.08 WIB
98 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Kebijakan perdagangan yang tidak terduga dapat mempengaruhi nilai mata uang secara signifikan.
- Kesepakatan fiskal di Jerman dapat memberikan dorongan bagi pertumbuhan ekonomi Eropa.
- Sentimen konsumen yang rendah di AS menunjukkan kekhawatiran terhadap dampak kebijakan tarif.
Dolar AS berada dekat dengan level terendah dalam lima bulan terhadap mata uang utama lainnya, dipengaruhi oleh kebijakan perdagangan yang tidak konsisten dari Presiden Donald Trump dan data ekonomi yang lemah. Sementara itu, euro mendekati puncak lima bulan setelah partai-partai di Jerman sepakat untuk meningkatkan pengeluaran negara, yang dapat membantu pertumbuhan ekonomi. Para analis dari Goldman Sachs mencatat bahwa ada dua perubahan besar di pasar: penurunan nilai aset AS dan peningkatan harapan terhadap kebijakan fiskal di Jerman.
Yen Jepang juga menguat, didorong oleh sinyal hawkish dari Bank of Japan, meskipun mereka diperkirakan akan mempertahankan kebijakan saat ini. Dolar AS sedikit melemah terhadap yuan China, menjelang rencana pemerintah China untuk meningkatkan konsumsi domestik. Sementara itu, dolar Australia dan poundsterling Inggris juga mengalami pergerakan kecil.
--------------------
Analisis Kami: Fluktuasi nilai tukar ini mencerminkan ketidakpastian yang nyata akibat kebijakan luar negeri AS yang tidak konsisten, yang bisa melemahkan posisi dominan dolar dalam jangka panjang. Sementara itu, langkah fiskal progresif di Jerman dan rencana konsumsi di China menunjukkan arah baru yang dapat membentuk ulang lanskap ekonomi global ke depan.
--------------------
Analisis Ahli:
Dominic Wilson: Penurunan nilai aset AS disebabkan oleh volatilitas tarif dan ketidakpastian kebijakan era Trump.
Kamakshya Trivedi: Dorongan fiskal di Jerman menyebabkan re-rating positif atas prospek ekonomi Eropa.
--------------------
What's Next: Jika ketidakpastian kebijakan perdagangan AS terus berlanjut dan negara-negara seperti Jerman serta China semakin menguatkan kebijakan fiskal dan konsumsi domestik, pasar mata uang global kemungkinan akan terus mengalami pergeseran kekuatan yang menguntungkan non-AS.
Referensi:
[1] https://finance.yahoo.com/news/dollar-back-foot-economic-worries-010859680.html
[1] https://finance.yahoo.com/news/dollar-back-foot-economic-worries-010859680.html