IHSG Turun Tajam Tertekan Saham DCII dan Ketidakpastian Suku Bunga Global
Courtesy of CNBCIndonesia

IHSG Turun Tajam Tertekan Saham DCII dan Ketidakpastian Suku Bunga Global

17 Mar 2025, 12.44 WIB
104 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
  • IHSG mengalami penurunan signifikan dipengaruhi oleh saham DCI Indonesia.
  • Keputusan suku bunga Bank Indonesia dan The Fed menjadi fokus utama pasar minggu ini.
  • Proyeksi resesi di AS dapat berdampak negatif pada pasar keuangan global, termasuk Indonesia.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Jakarta mengalami penurunan sebesar 0,99% pada akhir sesi pertama perdagangan pada 17 Maret 2025, mencapai 6.450,82. Transaksi mencapai Rp 5,15 triliun dengan 296 saham menguat, 290 melemah, dan 210 stagnan. Sektor teknologi mengalami penurunan paling tajam, sementara sektor konsumer primer, barang baku, dan energi masih bertahan. Salah satu penyebab penurunan adalah saham DCI Indonesia (DCII) yang turun 20% setelah sebelumnya mengalami kenaikan yang signifikan.
Pasar keuangan Indonesia menghadapi ketidakpastian karena banyaknya data ekonomi dan keputusan penting yang akan dirilis, baik dari dalam negeri maupun luar negeri. Fokus utama minggu ini adalah keputusan suku bunga dari berbagai bank sentral, termasuk Bank Indonesia dan The Fed di AS. Selain itu, ada kekhawatiran tentang potensi resesi di AS yang dapat mempengaruhi pasar global. Di dalam negeri, data neraca perdagangan Indonesia juga akan dirilis, dan diperkirakan akan mencatat surplus meskipun lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya.
--------------------
Analisis Kami: Penurunan IHSG kali ini menunjukkan bahwa pasar mulai mengkoreksi harga saham yang sebelumnya mengalami reli berlebihan, terutama di saham DCII. Di sisi lain, kewaspadaan terhadap ketidakpastian global seperti kebijakan moneter bank sentral dan potensi resesi AS menambah tekanan bagi investor untuk lebih hati-hati dalam mengambil posisi.
--------------------
Analisis Ahli:
Thomas Martin: Kami ingin melihat suku bunga tetap stabil karena kenaikan suku bunga akan menunjukkan bahwa The Fed kehilangan kendali, dan jika pasar bereaksi sebaliknya pada pemangkasan suku bunga, itu bisa menjadi indikasi hilangnya kepercayaan.
--------------------
What's Next: IHSG kemungkinan akan terus mengalami volatilitas dan tekanan hingga adanya kejelasan keputusan suku bunga global dan data ekonomi utama, sedangkan potensi pemangkasan suku bunga oleh The Fed masih dalam perhatian besar yang bisa menjadi faktor penentu arah pasar saham dan nilai tukar rupiah.
Referensi:
[1] https://www.cnbcindonesia.com/market/20250317120347-17-619191/ihsg-kembali-terjun-anjlok-usai-emiten-konglomerat-ini-arb

Artikel Serupa

Lonjakan IHSG 3,8% Didukung Optimisme Direksi Danantara dan Bank BUMNCNBCIndonesia
Finansial
4 bulan lalu
76 dibaca

Lonjakan IHSG 3,8% Didukung Optimisme Direksi Danantara dan Bank BUMN

IHSG Melemah Tajam Dipicu Sektor Finansial dan Sentimen Global yang NegatifCNBCIndonesia
Finansial
5 bulan lalu
95 dibaca

IHSG Melemah Tajam Dipicu Sektor Finansial dan Sentimen Global yang Negatif

IHSG Menguat Didukung Relaksasi Buyback dan Suku Bunga StabilCNBCIndonesia
Finansial
5 bulan lalu
113 dibaca

IHSG Menguat Didukung Relaksasi Buyback dan Suku Bunga Stabil

IHSG Menguat Didukung Relaksasi Buyback dan Suku Bunga StabilCNBCIndonesia
Finansial
5 bulan lalu
58 dibaca

IHSG Menguat Didukung Relaksasi Buyback dan Suku Bunga Stabil

Saham Konglomerat dan Bank Menurun Tajam, IHSG Ambles Lebih 2%CNBCIndonesia
Finansial
5 bulan lalu
42 dibaca

Saham Konglomerat dan Bank Menurun Tajam, IHSG Ambles Lebih 2%

IHSG Ambles, Saham Teknologi dan Perbankan Jadi Tekanan Besar Pasar SahamCNBCIndonesia
Bisnis
5 bulan lalu
109 dibaca

IHSG Ambles, Saham Teknologi dan Perbankan Jadi Tekanan Besar Pasar Saham

IHSG Anjlok, Sentimen Resesi AS dan Ketidakpastian Suku Bunga Jadi BebanCNBCIndonesia
Finansial
5 bulan lalu
134 dibaca

IHSG Anjlok, Sentimen Resesi AS dan Ketidakpastian Suku Bunga Jadi Beban