Courtesy of CNBCIndonesia
IHSG Anjlok, Sentimen Resesi AS dan Ketidakpastian Suku Bunga Jadi Beban
17 Mar 2025, 17.37 WIB
133 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- IHSG mengalami penurunan yang signifikan dipengaruhi oleh saham DCI Indonesia.
- Keputusan suku bunga Bank Indonesia akan menjadi fokus utama pasar minggu ini.
- Risiko resesi di AS meningkat, mempengaruhi sentimen pasar global.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Indonesia mengalami penurunan sebesar 0,67% pada 17 Maret 2025, ditutup di angka 6.471,95. Transaksi saham mencapai Rp 9,74 triliun dengan 308 saham menguat, 279 melemah, dan 219 stagnan. Sektor teknologi mengalami penurunan paling tajam, sementara sektor konsumer primer, barang baku, dan energi masih menunjukkan penguatan. Salah satu penyebab penurunan ini adalah saham DCI Indonesia (DCII) yang turun 20% setelah sebelumnya mengalami kenaikan yang signifikan.
Pasar keuangan Indonesia menghadapi ketidakpastian karena banyaknya data dan keputusan penting yang akan dirilis, baik dari dalam negeri maupun luar negeri. Salah satu fokus utama adalah keputusan suku bunga dari Bank Indonesia dan bank sentral lainnya, yang dapat mempengaruhi kondisi ekonomi. Selain itu, ada kekhawatiran tentang potensi resesi di Amerika Serikat yang dapat berdampak pada pasar global. Pelaku pasar juga menunggu data neraca perdagangan Indonesia dan perkembangan lainnya yang dapat mempengaruhi IHSG.
--------------------
Analisis Kami: Penurunan IHSG mencerminkan reaksi pasar terhadap ketidakpastian global dan domestik yang kompleks, terutama akibat keputusan suku bunga bank sentral dan sentimen risiko resesi AS yang mengemuka. Pemantauan terhadap kebijakan dan data makro akan sangat krusial bagi investor untuk mengelola risiko dalam jangka pendek dan menengah.
--------------------
Analisis Ahli:
Larry Fink: Ketidakpastian suku bunga global dan risiko resesi AS bisa menjadi pemicu volatilitas tinggi, memaksa investor fokus pada kualitas aset dan diversifikasi portofolio.
Elena Hoolahan (Ekonom Senior): Pasar saham Indonesia harus bersiap menghadapi tekanan eksternal yang tetap tinggi hingga sinyal pemulihan ekonomi global lebih jelas terlihat.
--------------------
What's Next: Ketidakpastian pasar akan berlanjut hingga keputusan suku bunga global dan data ekonomi dirilis, dengan potensi volatilitas pasar saham Indonesia meningkat bahkan jika ada peluang rebound terbatas.
Referensi:
[1] https://www.cnbcindonesia.com/market/20250317155626-17-619328/ihsg-merah-lagi-saham-konglomerat-jadi-biang-keroknya
[1] https://www.cnbcindonesia.com/market/20250317155626-17-619328/ihsg-merah-lagi-saham-konglomerat-jadi-biang-keroknya
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang terjadi pada IHSG pada 17 Maret 2025?A
IHSG ditutup turun 0,67% ke level 6.471,95.Q
Mengapa saham DCI Indonesia mengalami penurunan tajam?A
Saham DCI Indonesia turun 20% setelah keluar dari papan pemantauan khusus.Q
Apa yang diharapkan dari keputusan suku bunga Bank Indonesia?A
Pelaku pasar berharap Bank Indonesia akan mempertahankan suku bunga di 5,75%.Q
Apa yang dimaksud dengan Trumpcession?A
Trumpcession adalah istilah yang mengacu pada risiko resesi di AS yang meningkat akibat kebijakan Trump.Q
Apa yang akan dirilis oleh Badan Pusat Statistik pada 17 Maret 2025?A
Badan Pusat Statistik akan merilis data neraca perdagangan Indonesia untuk Februari 2025.