Courtesy of TechCrunch

Masa Depan AI dalam Dapur dan Pengantaran: Visi Kalanick dan Lore

17 Mar 2025, 22.14 WIB

100 dibaca

Ikhtisar 15 Detik

CloudKitchens berambisi untuk mengubah cara orang mendapatkan makanan dengan memanfaatkan teknologi dan AI.
Marc Lore dan Wonder juga memiliki visi serupa untuk mengintegrasikan kesehatan dan teknologi dalam perencanaan makanan.
Kedua pengusaha ini menunjukkan bahwa industri makanan memiliki potensi besar untuk disrupsi melalui inovasi dan teknologi.

Minggu lalu, di Abundance Summit di Los Angeles, pengusaha miliarder Travis Kalanick berbagi visinya tentang masa depan perusahaan terbarunya, CloudKitchens. Saat ini, CloudKitchens dikenal karena portofolio real estat yang digunakan untuk mengoperasikan restoran yang memenuhi pesanan makanan. Kalanick mengungkapkan bahwa dia ingin mengembangkan layanan yang lebih lengkap, termasuk pengiriman makanan yang dioptimalkan oleh kecerdasan buatan (AI). Dia memperingatkan bahwa restoran yang bergantung pada platform pengiriman seperti Uber Eats atau DoorDash bisa tertekan oleh perusahaan-perusahaan tersebut.

Kalanick juga membahas konsep "memasak sebagai layanan," mirip dengan bagaimana layanan mengemudi telah berubah. Dia percaya bahwa makanan sehat harus tersedia untuk semua orang, bukan hanya orang kaya. Di sisi lain, pengusaha Marc Lore juga memiliki visi serupa dengan perusahaannya, Wonder, yang ingin mengintegrasikan AI dalam perencanaan makanan berdasarkan preferensi diet dan data kesehatan pengguna. Dengan kedua pengusaha ini berfokus pada masa depan layanan makanan yang didorong oleh AI, tampaknya perubahan besar dalam cara kita memasak dan menikmati makanan mungkin akan segera terjadi.

--------------------

Analisis Kami: Visi Kalanick dan Lore menunjukkan bahwa AI tidak hanya akan mengotomatiskan proses teknis di dapur, tapi juga merevolusi pendekatan personalisasi dalam konsumsi makanan, yang selama ini sulit dicapai. Jika mereka berhasil, ini akan menciptakan model bisnis baru yang sangat disruptif dan mampu mengintegrasikan teknologi digital dengan kebutuhan fisik sehari-hari, memaksa pemain lama beradaptasi atau hilang.

--------------------

Analisis Ahli:

Peter Diamandis: Menggarisbawahi pentingnya menemukan peluang yang tersembunyi di luar persepsi umum untuk mencapai kesuksesan besar dalam bisnis teknologi dan inovasi.

Marc Lore: Berfokus pada potensi AI dalam kesehatan dan nutrisi, yang bisa secara revolusioner meningkatkan kualitas hidup dengan pendekatan yang terintegrasi dan data-driven.

--------------------

What's Next: Dalam beberapa tahun ke depan, industri makanan siap saji dan pengantaran akan bertransformasi menjadi sistem yang sepenuhnya didorong oleh AI, menyediakan meal planning dan pemenuhan kebutuhan gizi yang disesuaikan secara real-time, sehingga menggeser model restoran tradisional dan aplikasi pihak ketiga.

Referensi:
[1] https://techcrunch.com/2025/03/17/travis-kalanick-wants-to-do-a-lot-more-than-develop-more-ghost-kitchens/

Pertanyaan Terkait

Siapa Travis Kalanick dan apa perannya di CloudKitchens?

Travis Kalanick adalah seorang pengusaha miliarder yang merupakan pendiri Uber dan kini memimpin CloudKitchens, yang menyediakan ruang dapur untuk restoran.

Apa visi Travis Kalanick untuk masa depan CloudKitchens?

Visi Kalanick untuk CloudKitchens adalah untuk mengembangkan layanan memasak yang terintegrasi dengan AI dan menyediakan makanan sehat untuk semua orang.

Bagaimana CloudKitchens berbeda dari layanan pengiriman makanan lainnya?

CloudKitchens berbeda karena tidak hanya menyediakan ruang dapur, tetapi juga berfokus pada optimasi layanan makanan tanpa bergantung pada platform pihak ketiga.

Apa yang diusulkan Marc Lore dengan perusahaannya, Wonder?

Marc Lore dengan perusahaannya, Wonder, berusaha untuk menciptakan aplikasi super yang mengintegrasikan perencanaan makanan dengan data kesehatan pengguna.

Mengapa Kalanick percaya bahwa melihat sesuatu yang tidak dilihat orang lain penting untuk membangun bisnis besar?

Kalanick percaya bahwa untuk membangun bisnis besar, penting untuk melihat perbedaan antara persepsi dan kenyataan, serta menemukan peluang yang tidak dilihat orang lain.