Courtesy of CNBCIndonesia

Penerimaan Negara dari Batu Bara Diproyeksikan Turun Meski Produksi Meningkat

18 Mar 2025, 15.51 WIB

268 dibaca

Ikhtisar 15 Detik

Penerimaan negara dari sektor ESDM diprediksi akan menurun meskipun produksi tinggi.
Produksi batu bara pada tahun 2024 ditargetkan mencapai 710 juta ton.
Realisasi penerimaan sub sektor minerba tahun lalu melebihi target yang ditetapkan.

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memprediksi bahwa penerimaan negara dari sektor ESDM akan turun tahun ini. Sekretaris Jenderal ESDM, Dadan Kusdiana, menjelaskan bahwa penurunan ini disebabkan oleh tren harga komoditas, terutama batu bara, yang diperkirakan akan menurun meskipun produksi dan penjualannya tinggi. Meskipun target produksi batu bara tahun 2024 adalah 710 juta ton, realisasinya bisa mencapai 836 juta ton, dengan sebagian besar diekspor dan sisanya untuk pasar domestik.

Pada tahun lalu, penerimaan dari sub sektor minerba mencapai Rp 140,46 triliun, yang 23% lebih tinggi dari target awal. Dadan menekankan bahwa meskipun volume produksi meningkat, penerimaan negara tetap dipengaruhi oleh harga komoditas. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun produksi tinggi, jika harga turun, penerimaan negara bisa berkurang.

Referensi:
[1] https://www.cnbcindonesia.com/news/20250318154923-4-619672/penerimaan-negara-dari-batu-bara-cs-diramal-turun-di-2025-ada-apa

Analisis Ahli

Dadan Kusdiana

"Tren harga yang kontraksi akan mempengaruhi penerimaan negara meskipun volume produksi meningkat, sehingga faktor harga tetap menjadi kunci utama dalam proyeksi penerimaan."

Analisis Kami

"Penurunan harga batu bara akan memberi tekanan pada pendapatan negara meskipun produksi batu bara melonjak, menandakan risiko ketergantungan berlebihan pada harga komoditas yang volatil. Pemerintah perlu mempercepat diversifikasi ekonomi dan meningkatkan efisiensi sektor energi untuk mitigasi risiko tersebut."

Prediksi Kami

Jika tren harga komoditas terutama batu bara terus menurun, pemerintah harus mencari strategi baru untuk menjaga stabilitas penerimaan negara dari sektor ESDM meskipun produksi meningkat.