Courtesy of TheJakartaPost
Risiko Inflasi Naik dan Suku Bunga The Fed di Tengah Ketidakpastian Kebijakan Trump
21 Feb 2025, 09.45 WIB
128 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Federal Reserve mempertimbangkan risiko inflasi dan dampak kebijakan perdagangan.
- Kebijakan tarif Trump dapat mempengaruhi biaya dan harga, tetapi dampaknya masih belum pasti.
- Para pejabat Fed memiliki pandangan yang beragam tentang arah suku bunga di masa depan.
Pejabat Federal Reserve (bank sentral AS) sedang memperhatikan risiko inflasi yang meningkat dan dampak kebijakan Presiden Donald Trump. Beberapa pejabat merasa bahwa inflasi yang melambat saat ini memungkinkan mereka untuk mempertahankan suku bunga, sementara yang lain mengharapkan dua penurunan suku bunga di tahun ini. Mereka khawatir bahwa tarif yang dikenakan pada barang dari negara mitra dagang, seperti China dan Meksiko, dapat meningkatkan harga barang dan mempengaruhi ekonomi.
Meskipun saat ini tingkat pengangguran rendah dan pasar tenaga kerja sehat, ada kekhawatiran di kalangan bisnis tentang bagaimana kebijakan baru ini akan mempengaruhi biaya dan harga. Beberapa pejabat Federal Reserve mengatakan bahwa jika inflasi tetap tinggi, mereka mungkin perlu mempertahankan suku bunga lebih lama atau bahkan menaikkannya untuk mengendalikan inflasi. Namun, mereka juga menunggu lebih banyak informasi tentang dampak kebijakan pemerintah sebelum mengambil keputusan.
--------------------
Analisis Kami: Kebijakan proteksionisme dapat menyebabkan tekanan inflasi yang lebih signifikan dan memperpanjang ketidakpastian ekonomi, sehingga Fed harus berhati-hati dalam mengambil keputusan suku bunga agar tidak memperburuk pertumbuhan ekonomi atau inflasi. Meski beberapa pejabat Fed optimis, risiko dari kebijakan Trump berpeluang membuat proses pemulihan ekonomi menjadi lebih rumit.
--------------------
Analisis Ahli:
Adriana Kugler: Memandang perlunya stabilitas suku bunga dalam situasi ketidakpastian dan waspada terhadap risiko inflasi yang masih ada.
Raphael Bostic: Percaya ekonomi masih kuat tapi memberikan peringatan terkait dampak negatif tarif dan regulasi baru terhadap bisnis.
Alberto Musalem: Memperingatkan kemungkinan inflasi sulit turun ke target yang diinginkan dan implikasi kebijakan moneter yang bisa lebih ketat.
Austan Goolsbee: Mengamati bahwa tarif masa lalu tidak berdampak besar, namun tarif baru yang lebih luas dan besar dapat menimbulkan risiko besar bagi inflasi.
--------------------
What's Next: Federal Reserve kemungkinan akan menunda penurunan suku bunga sampai ada kejelasan lebih lanjut tentang dampak kebijakan Trump terhadap inflasi dan kondisi ekonomi, namun potensi kenaikan inflasi akibat tarif perdagangan bisa membuat mereka mempertahankan suku bunga lebih tinggi dari yang diperkirakan.
Referensi:
[1] https://www.thejakartapost.com/business/2025/02/21/fed-officials-flag-inflation-risks-but-still-see-room-for-rate-cuts-in-time.html
[1] https://www.thejakartapost.com/business/2025/02/21/fed-officials-flag-inflation-risks-but-still-see-room-for-rate-cuts-in-time.html
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang menjadi perhatian utama para pejabat Federal Reserve saat ini?A
Para pejabat Federal Reserve memperhatikan risiko inflasi yang meningkat dan dampak kebijakan Trump.Q
Apa yang diharapkan oleh Atlanta Fed terkait suku bunga di masa depan?A
Atlanta Fed berharap akan ada dua pemotongan suku bunga sebesar seperempat persen di tahun ini.Q
Bagaimana kebijakan Donald Trump mempengaruhi inflasi?A
Kebijakan Trump dapat mempengaruhi inflasi, tetapi dampaknya masih belum jelas.Q
Apa yang dikatakan St. Louis Fed tentang risiko inflasi?A
St. Louis Fed melihat risiko bahwa inflasi bisa terjebak di atas target 2 persen.Q
Mengapa Chicago Fed tidak melihat dampak signifikan dari tarif yang dikenakan Trump?A
Chicago Fed berpendapat bahwa tarif yang dikenakan Trump tidak memiliki dampak signifikan karena sifatnya yang terbatas.