Investor Beralih ke Obligasi Karena Imbal Hasil Lebih Baik dari Saham
Courtesy of CNBCIndonesia

Investor Beralih ke Obligasi Karena Imbal Hasil Lebih Baik dari Saham

20 Mar 2025, 08.35 WIB
61 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
  • Investor lebih memilih obligasi karena imbal hasil yang lebih baik.
  • Kinerja IHSG mengalami penurunan signifikan di tahun 2024.
  • Bank Indonesia mencatat adanya pergeseran investasi dari saham ke instrumen lain seperti emas.
Investor di Indonesia kini lebih memilih berinvestasi di obligasi daripada saham. Hal ini terjadi karena imbal hasil obligasi lebih baik dibandingkan dengan saham. Sepanjang tahun 2024, imbal hasil obligasi mencapai 4,66%, sementara saham di Jakarta Stock Exchange mengalami penurunan sebesar 2,19%. Banyak investor, termasuk institusi seperti asuransi dan dana pensiun, terus membeli obligasi, dengan total pembelian mencapai Rp103,9 triliun.
Selain itu, Bank Indonesia juga mencatat adanya pergeseran dalam cara investor menempatkan uang mereka. Banyak yang mengurangi investasi di saham dan beralih ke emas. Gubernur BI, Perry Warjiyo, menyatakan bahwa sebelumnya banyak investasi yang diarahkan ke Amerika Serikat, tetapi kini lebih banyak yang berinvestasi di dalam negeri.
--------------------
Analisis Kami: Peralihan ini menunjukkan bahwa investor semakin berhati-hati terhadap volatilitas pasar saham dan memilih instrumen dengan risiko lebih rendah dan imbal hasil lebih stabil seperti obligasi. Kondisi ini menjadi sinyal bahwa pasar modal saham Indonesia perlu strategi adaptif untuk menarik kembali minat investor di tengah perlambatan ekonomi global.
--------------------
Analisis Ahli:
Handy Yunianto: Investor cenderung memilih obligasi karena kondisi makro ekonomi global yang melambat membuat obligasi menjadi pilihan aman.
Perry Warjiyo: Ada pergeseran global dan domestik dalam portofolio investasi yang mengurangi saham dan beralih ke emas serta instrumen yang lebih aman.
--------------------
What's Next: Kecenderungan investor akan terus mengalihkan modal dari saham ke obligasi dan aset aman lainnya seperti emas, seiring ketidakpastian ekonomi global yang masih berlangsung.
Referensi:
[1] https://www.cnbcindonesia.com/market/20250320080702-17-620162/cuan-lebih-besar-investor-pilih-investasi-obligasi-ketimbang-saham

Pertanyaan Terkait

Q
Mengapa investor beralih dari saham ke obligasi?
A
Investor beralih karena imbal hasil obligasi lebih baik dibandingkan saham.
Q
Apa performa imbal hasil obligasi di tahun 2024?
A
Performa imbal hasil obligasi di tahun 2024 tercatat sebesar 4,66%.
Q
Siapa yang mengakumulasi kepemilikan obligasi?
A
Beberapa investor institusi seperti asuransi dan dana pensiun mengakumulasi kepemilikan obligasi.
Q
Bagaimana kinerja IHSG di tahun 2024 dibandingkan tahun sebelumnya?
A
Kinerja IHSG di tahun 2024 terpantau ambles 2,65%, berbeda dengan tahun 2023 yang melonjak 6,16%.
Q
Apa yang dikatakan Bank Indonesia tentang pergeseran portofolio investasi?
A
Bank Indonesia melihat ada pergeseran portofolio investasi dari saham ke emas.

Artikel Serupa

IHSG Naik 2% Didukung Relaksasi Buyback dan Stabilitas Suku Bunga BI-The FedCNBCIndonesia
Bisnis
5 bulan lalu
73 dibaca

IHSG Naik 2% Didukung Relaksasi Buyback dan Stabilitas Suku Bunga BI-The Fed

Investor Mulai Beralih ke Emas dan Pasar Berkembang, Indonesia Jadi PilihanCNBCIndonesia
Finansial
5 bulan lalu
150 dibaca

Investor Mulai Beralih ke Emas dan Pasar Berkembang, Indonesia Jadi Pilihan

Bank Indonesia Jaga Stabilitas Rupiah Meski Pasar Saham BergolakCNBCIndonesia
Bisnis
5 bulan lalu
87 dibaca

Bank Indonesia Jaga Stabilitas Rupiah Meski Pasar Saham Bergolak

Proyeksi Imbal Hasil Obligasi Indonesia Turun ke 6,5% di Tahun 2025CNBCIndonesia
Finansial
5 bulan lalu
151 dibaca

Proyeksi Imbal Hasil Obligasi Indonesia Turun ke 6,5% di Tahun 2025

IHSG Merosot Tajam 7% Karena Kepanikan Investor dan Penurunan Rating GlobalCNBCIndonesia
Finansial
5 bulan lalu
52 dibaca

IHSG Merosot Tajam 7% Karena Kepanikan Investor dan Penurunan Rating Global

IHSG Anjlok Tajam, Bursa Efek Indonesia Harus Ambil Langkah CepatCNBCIndonesia
Finansial
5 bulan lalu
121 dibaca

IHSG Anjlok Tajam, Bursa Efek Indonesia Harus Ambil Langkah Cepat