Pomodo Logo IconPomodo Logo Icon
Tanya PomodoSemua Artikel
Semua
Pasar Saham Indonesia Turun, Pilih Investasi Aman di Tengah Ketidakpastian
Courtesy of CNBCIndonesia
Finansial
Investasi dan Pasar Modal

Pasar Saham Indonesia Turun, Pilih Investasi Aman di Tengah Ketidakpastian

20 Mar 2025, 14.05 WIB
270 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
  • Pasar modal Indonesia mengalami ketidakpastian yang signifikan.
  • Investor disarankan untuk menerapkan strategi diversifikasi dalam investasi.
  • Reksa dana pendapatan tetap menjadi pilihan yang populer di tengah kondisi pasar yang bergejolak.
Pasar modal Indonesia saat ini mengalami ketidakpastian, terlihat dari penurunan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang mencapai level terendah dalam tiga tahun. Beberapa lembaga investasi global, seperti Goldman Sachs dan MSCI, telah menurunkan peringkat saham Indonesia, yang menyebabkan banyak investor asing menarik dananya dari pasar saham domestik. Hal ini juga dipengaruhi oleh faktor-faktor internal, seperti sepinya transaksi selama bulan Ramadan, dan faktor eksternal, seperti kebijakan tarif dari Amerika Serikat yang dapat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi.
Baca juga: Dominasi Investor Ritel Didorong Agar Pasar Modal Indonesia Lebih Tahan Krisis
Di tengah situasi ini, para investor disarankan untuk lebih selektif dalam memilih instrumen investasi. Salah satu pilihan yang dianggap lebih stabil adalah reksa dana pendapatan tetap, yang berinvestasi pada obligasi dan memberikan pendapatan rutin. Selain itu, reksa dana campuran dan reksa dana pasar uang juga bisa menjadi pilihan untuk mengelola risiko dan menjaga likuiditas di tengah ketidakpastian pasar.
--------------------
Analisis Kami: Pasar saham Indonesia kini memasuki fase tekanan yang cukup berat disebabkan oleh faktor internal dan eksternal yang saling memperburuk kondisi. Investor harus lebih berhati-hati dan memprioritaskan instrumen investasi yang stabil untuk mengurangi risiko kerugian besar akibat volatilitas pasar yang tinggi.
--------------------
Analisis Ahli:
Stefanus Dennis Winarto: Investor perlu selektif dengan memilih instrumen investasi yang sesuai dan menerapkan diversifikasi untuk melindungi portofolio dari fluktuasi pasar yang tinggi.
--------------------
Baca juga: Antusiasme Penggalangan Dana di Pasar Modal Tetap Tinggi Meski IHSG Tertekan
What's Next: Ketidakpastian pasar saham akan berlanjut hingga ada perbaikan sentimen baik dari kebijakan domestik maupun kondisi ekonomi global, sehingga investor akan cenderung mencari instrumen investasi yang lebih aman seperti reksa dana pendapatan tetap.
Referensi:
[1] https://www.cnbcindonesia.com/market/20250320122536-17-620274/saat-ihsg-lagi-awur-awuran-apa-investasi-pilihan-terbaik

Pertanyaan Terkait

Q
Apa yang terjadi pada IHSG pada tanggal 18 Maret?
A
IHSG melemah ke level 6.000-an, yang merupakan level terendah dalam 3 tahun.
Q
Mengapa Goldman Sachs memangkas peringkat investasi di Indonesia?
A
Goldman Sachs memangkas peringkat investasi mereka setelah menaikkan proyeksi defisit anggaran Indonesia.
Q
Apa dampak dari penurunan peringkat saham oleh Goldman Sachs dan MSCI?
A
Dampaknya adalah arus dana keluar asing mencapai Rp15,52 triliun dalam sebulan.
Q
Apa saran yang diberikan oleh Stefanus Dennis Winarto kepada investor?
A
Stefanus menyarankan investor untuk selektif dalam memilih instrumen investasi dan menerapkan strategi diversifikasi.
Q
Mengapa reksa dana pendapatan tetap menjadi pilihan investasi yang populer?
A
Reksa dana pendapatan tetap dianggap lebih stabil dan memberikan pendapatan rutin kepada investor.

Artikel Serupa

Investor Ritel Domestik Kuasai Transaksi Saham saat IHSG Masih Bergejolak
Investor Ritel Domestik Kuasai Transaksi Saham saat IHSG Masih Bergejolak
Dari CNBCIndonesia
Investor Beralih ke Obligasi Karena Imbal Hasil Lebih Baik dari Saham
Investor Beralih ke Obligasi Karena Imbal Hasil Lebih Baik dari Saham
Dari CNBCIndonesia
Investor Mulai Beralih ke Emas dan Pasar Berkembang, Indonesia Jadi Pilihan
Investor Mulai Beralih ke Emas dan Pasar Berkembang, Indonesia Jadi Pilihan
Dari CNBCIndonesia
IHSG Anjlok 7%: Defisit APBN, Isu Menteri Keuangan, dan Pelemahan Daya Beli
IHSG Anjlok 7%: Defisit APBN, Isu Menteri Keuangan, dan Pelemahan Daya Beli
Dari CNBCIndonesia
IHSG Merosot Tajam 7% Karena Kepanikan Investor dan Penurunan Rating Global
IHSG Merosot Tajam 7% Karena Kepanikan Investor dan Penurunan Rating Global
Dari CNBCIndonesia
Klarifikasi DPR dan BEI Soal Resesi dan Penurunan Pasar Saham Indonesia
Klarifikasi DPR dan BEI Soal Resesi dan Penurunan Pasar Saham Indonesia
Dari CNBCIndonesia
Investor Ritel Domestik Kuasai Transaksi Saham saat IHSG Masih BergejolakCNBCIndonesia
Finansial
4 bulan lalu
136 dibaca

Investor Ritel Domestik Kuasai Transaksi Saham saat IHSG Masih Bergejolak

Investor Beralih ke Obligasi Karena Imbal Hasil Lebih Baik dari SahamCNBCIndonesia
Finansial
5 bulan lalu
61 dibaca

Investor Beralih ke Obligasi Karena Imbal Hasil Lebih Baik dari Saham

Investor Mulai Beralih ke Emas dan Pasar Berkembang, Indonesia Jadi PilihanCNBCIndonesia
Finansial
5 bulan lalu
149 dibaca

Investor Mulai Beralih ke Emas dan Pasar Berkembang, Indonesia Jadi Pilihan

IHSG Anjlok 7%: Defisit APBN, Isu Menteri Keuangan, dan Pelemahan Daya BeliCNBCIndonesia
Bisnis
5 bulan lalu
142 dibaca

IHSG Anjlok 7%: Defisit APBN, Isu Menteri Keuangan, dan Pelemahan Daya Beli

IHSG Merosot Tajam 7% Karena Kepanikan Investor dan Penurunan Rating GlobalCNBCIndonesia
Finansial
5 bulan lalu
51 dibaca

IHSG Merosot Tajam 7% Karena Kepanikan Investor dan Penurunan Rating Global

Klarifikasi DPR dan BEI Soal Resesi dan Penurunan Pasar Saham IndonesiaCNBCIndonesia
Bisnis
5 bulan lalu
50 dibaca

Klarifikasi DPR dan BEI Soal Resesi dan Penurunan Pasar Saham Indonesia