Courtesy of CNBCIndonesia
Defisit APBN Rp 31 Triliun Februari 2025, Masalah Teknis Pajak Jadi Penyebab
21 Mar 2025, 10.57 WIB
116 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Defisit APBN pada Februari 2025 disebabkan oleh penurunan penerimaan pajak dan masalah teknis dalam sistem Coretax.
- Penerimaan pajak mengalami penurunan yang signifikan, tetapi ada harapan untuk rebound pada bulan Maret dan April.
- Pemerintah perlu berhati-hati dalam mengelola defisit APBN agar tetap dalam kisaran yang aman.
Kepala Komisi XI, Misbakhun, mengungkapkan bahwa Anggaran Belanja dan Pendapatan Negara (APBN) mengalami defisit sebesar Rp 31 triliun pada Februari 2025. Defisit ini disebabkan oleh penurunan penerimaan negara, terutama dari pajak, yang dipengaruhi oleh masalah pada sistem administrasi perpajakan yang disebut Coretax. Sejak implementasinya pada 1 Januari, sistem ini mengalami masalah teknis yang mengganggu penerimaan pajak.
Meskipun penerimaan pajak turun hingga 30% dan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) juga menurun karena harga komoditas yang lesu, Misbakhun optimis bahwa penerimaan negara akan meningkat pada bulan Maret dan April. Dia percaya bahwa setelah pelaporan SPT dari wajib pajak masuk, penerimaan pajak akan kembali membaik, terutama dari PPh 25 di bulan-bulan berikutnya.
--------------------
Analisis Kami: Permasalahan teknis pada sistem administrasi perpajakan yang begitu penting menunjukkan perlunya pengujian dan pemantauan yang lebih ketat sebelum implementasi agar tidak mengganggu penerimaan negara yang vital bagi fiskal nasional. Optimisme pemerintah akan rebound penerimaan pajak sangat wajar, namun harus diiringi perbaikan sistem yang cepat dan transparan agar kepercayaan pasar dan wajib pajak tetap terjaga.
--------------------
Analisis Ahli:
Sri Mulyani Indrawati: Masalah integrasi sistem pajak harus menjadi prioritas agar manajemen fiskal lebih efisien dan tidak menimbulkan risiko berkelanjutan bagi penerimaan negara.
--------------------
What's Next: Penerimaan negara, khususnya dari pajak, akan mengalami pemulihan mulai Maret dan April 2025 setelah masalah teknis Coretax diperbaiki dan wajib pajak melaporkan SPT serta melakukan pembayaran PPh 25.
Referensi:
[1] https://www.cnbcindonesia.com/market/20250321104642-17-620546/misbakhun-ungkap-efek-coretax-eror-bikin-seret-setoran-pajak
[1] https://www.cnbcindonesia.com/market/20250321104642-17-620546/misbakhun-ungkap-efek-coretax-eror-bikin-seret-setoran-pajak
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang menyebabkan defisit APBN sebesar Rp 31 triliun pada Februari 2025?A
Defisit APBN disebabkan oleh penurunan penerimaan negara, terutama pajak, dan masalah dalam sistem Coretax.Q
Siapa yang memberikan pernyataan mengenai defisit APBN?A
Pernyataan mengenai defisit APBN diberikan oleh Misbakhun, Kepala Komisi XI.Q
Apa masalah yang dihadapi oleh sistem Coretax?A
Sistem Coretax mengalami masalah teknikal yang mengganggu penerimaan pajak dan akses pembayaran pajak.Q
Bagaimana penerimaan pajak pada Februari 2025 dibandingkan dengan bulan sebelumnya?A
Penerimaan pajak anjlok 30% pada Februari 2025.Q
Apa harapan Misbakhun terkait penerimaan negara di bulan Maret dan April?A
Misbakhun berharap penerimaan negara akan rebound pada bulan Maret dan April setelah pelaporan SPT dari PPh wajib pajak.