Courtesy of CNBCIndonesia

Gunung Etna Mengeluarkan Lahar dan Abu, Aktivitas Vulkanik Meningkat

22 Mar 2025, 03.00 WIB

165 dibaca

Ikhtisar 15 Detik

Gunung Etna mengalami peningkatan aktivitas vulkanik dengan semburan baru.
Institut Geofisika dan Vulkanologi Nasional Italia terus memantau situasi dan memberikan informasi terkini.
Model prakiraan menunjukkan potensi pergerakan gumpalan abu ke arah Timur-Tenggara.

Gunung Etna di Italia mengalami aktivitas vulkanik yang meningkat, dengan semburan lava dan abu yang terlihat dari Kawah Tenggara. Menurut Institut Geofisika dan Vulkanologi Nasional Italia (INGV), aktivitas ini dimulai pada Rabu malam dan beberapa lubang aktif telah terdeteksi. Model prakiraan menunjukkan bahwa jika gumpalan abu terbentuk, kemungkinan akan bergerak ke arah Timur-Tenggara karena angin.

Meskipun Gunung Etna adalah gunung berapi paling aktif di Eropa dan dikenal dengan penampilannya yang spektakuler, saat ini belum ada laporan gangguan yang signifikan. Data seismik menunjukkan peningkatan tremor vulkanik, tetapi jaringan pemantauan tidak mendeteksi adanya perubahan besar pada tanah. Para ahli terus memantau perkembangan situasi ini dengan cermat.

Referensi:
[1] https://www.cnbcindonesia.com/news/20250321124724-7-620590/detik-detik-gunung-berapi-paling-aktif-di-eropa-meletus

Analisis Kami

"Peningkatan aktivitas tremor vulkanik yang signifikan ini menunjukkan Gunung Etna sedang berada dalam fase kesiagaan tinggi. Meskipun belum ada deformasi tanah yang terdeteksi, potensi letusan kuat sangat mungkin terjadi jika tekanan magma terus meningkat."

Analisis Ahli

Prof. Giuseppe Salerno

"Peningkatan amplitudo tremor ini biasanya mengindikasikan pergerakan magma aktif di dalam gunung berapi, yang bisa memicu letusan strombolian lebih sering dan intens."

Dr. Lara Moretti

"Meskipun belum ada deformasi signifikan, masyarakat harus tetap waspada dan mempersiapkan diri terhadap kemungkinan peningkatan aktivitas vulkanik."

Prediksi Kami

Jika aktivitas terus meningkat, kemungkinan Gunung Etna akan mengalami letusan yang lebih eksplosif dengan penyebaran abu yang lebih luas ke arah Timur-Tenggara, yang bisa mengganggu penerbangan dan aktivitas masyarakat setempat.