Tanda Kiamat Makin Nyata, Ada yang Hilang di Dunia-Meleleh Cepat
Courtesy of CNBCIndonesia

Tanda Kiamat Makin Nyata, Ada yang Hilang di Dunia-Meleleh Cepat

22 Mar 2025, 04.30 WIB
84 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
  • Pencairan gletser di seluruh dunia semakin cepat akibat perubahan iklim.
  • Komunitas pegunungan sangat terpengaruh oleh hilangnya gletser, yang berdampak pada sumber air dan risiko bencana.
  • Tanggung jawab perusahaan energi terhadap emisi karbon menjadi sorotan dalam konteks perubahan iklim dan pencairan gletser.
Fenomena perubahan iklim menyebabkan gletser di seluruh dunia menghilang dan meleleh lebih cepat dari sebelumnya. Menurut data dari UNESCO, sejak tahun 1975, sekitar 9.000 gigaton es telah hilang dari gletser, setara dengan ukuran Jerman setebal 25 meter. Lima dari enam tahun terakhir mencatat kehilangan terbesar, dengan 450 gigaton es hilang pada tahun 2024. Hal ini berkontribusi pada kenaikan permukaan air laut, yang meningkatkan risiko banjir dan masalah lingkungan lainnya. Sekitar 1,1 miliar orang yang tinggal di daerah pegunungan sangat terpengaruh oleh hilangnya gletser, karena mereka bergantung pada air dari gletser tersebut. Pencairan gletser juga menyebabkan konflik lokal atas air dan meningkatkan risiko bencana alam seperti longsor dan banjir. Para ahli memperingatkan bahwa perubahan ini dapat memperburuk masalah ekonomi dan sosial di seluruh dunia, dan penting bagi kita untuk melindungi gletser demi masa depan.

Pertanyaan Terkait

Q
Apa yang diungkapkan oleh Michael Zemp mengenai gletser di seluruh dunia?
A
Michael Zemp mengungkapkan bahwa 9.000 gigaton es telah hilang dari gletser sejak tahun 1975, dengan pencairan yang semakin cepat.
Q
Mengapa pencairan gletser menjadi masalah serius bagi komunitas pegunungan?
A
Pencairan gletser meningkatkan risiko bencana alam dan mengurangi ketersediaan air tawar bagi komunitas pegunungan.
Q
Apa dampak pencairan gletser terhadap permukaan laut?
A
Pencairan gletser berkontribusi pada kenaikan permukaan laut global sebesar 18 milimeter antara tahun 2000 dan 2023.
Q
Siapa yang menggugat RWE dan mengapa?
A
Seorang petani Peru menggugat RWE karena emisi karbon yang berkontribusi pada pencairan gletser dan risiko banjir.
Q
Apa yang dilakukan Heidi Sevestre terkait dampak pencairan gletser?
A
Heidi Sevestre bekerja dengan masyarakat adat Bakonzo untuk memahami dampak pencairan gletser terhadap kehidupan mereka.

Artikel Serupa

Ancaman Rekor Panas Bumi dan Kenaikan Suhu di Atas 1,5°C dalam 5 TahunCNBCIndonesia
Sains
19 hari lalu
59 dibaca

Ancaman Rekor Panas Bumi dan Kenaikan Suhu di Atas 1,5°C dalam 5 Tahun

Kehilangan Air Tanah Picu Pergeseran Sumbu Rotasi Bumi Sekitar 45 CmCNBCIndonesia
Sains
20 hari lalu
52 dibaca

Kehilangan Air Tanah Picu Pergeseran Sumbu Rotasi Bumi Sekitar 45 Cm

Dampak Parah Perubahan Iklim: Es di Kutub Mencair Lebih Cepat dari PerkiraanCNBCIndonesia
Sains
21 hari lalu
53 dibaca

Dampak Parah Perubahan Iklim: Es di Kutub Mencair Lebih Cepat dari Perkiraan

Megatsunami 200 Meter di Greenland: Dampak Perubahan Iklim yang MengejutkanCNBCIndonesia
Sains
1 bulan lalu
99 dibaca

Megatsunami 200 Meter di Greenland: Dampak Perubahan Iklim yang Mengejutkan

Pergeseran Sumbu Bumi Akibat Kehilangan Air Tanah: Temuan IlmuwanCNBCIndonesia
Sains
1 bulan lalu
89 dibaca

Pergeseran Sumbu Bumi Akibat Kehilangan Air Tanah: Temuan Ilmuwan

Megatsunami 200 Meter di Greenland: Dampak Perubahan IklimCNBCIndonesia
Sains
1 bulan lalu
49 dibaca

Megatsunami 200 Meter di Greenland: Dampak Perubahan Iklim

Kerusakan AMOC: Tanda Kiamat Bumi yang Harus DiwaspadaiCNBCIndonesia
Sains
2 bulan lalu
72 dibaca

Kerusakan AMOC: Tanda Kiamat Bumi yang Harus Diwaspadai