Courtesy of CNBCIndonesia

Kasus Insider Trading: Suami Raih Untung Ilegal Miliaran, Istri Dipecat

22 Mar 2025, 11.15 WIB

19 dibaca

Ikhtisar 15 Detik

Insider trading adalah pelanggaran serius yang dapat mengakibatkan konsekuensi hukum yang berat.
Informasi rahasia yang diperoleh dari pekerjaan dapat disalahgunakan untuk keuntungan pribadi.
Kasus ini menunjukkan dampak negatif dari tindakan ilegal terhadap hubungan pribadi dan karier.

Seorang suami bernama Tyler Loudon di Amerika Serikat terlibat dalam kasus insider trading setelah menggunakan informasi rahasia dari pekerjaan istrinya untuk membeli saham. Ia mendengar istrinya, yang bekerja di perusahaan minyak BP, membahas akuisisi perusahaan TravelCenters of America. Setelah akuisisi diumumkan, harga saham perusahaan tersebut melonjak, dan Tyler berhasil menjual sahamnya dengan keuntungan ilegal sebesar USRp 27.96 miliar ($1,7 juta) . Akibat perbuatannya, Tyler dijatuhi hukuman penjara, sementara istrinya dipecat dari pekerjaannya.

Tyler mulai membeli saham TravelCenters pada akhir Desember 2022 dan tidak memberi tahu istrinya tentang transaksi tersebut. Setelah mengaku kepada istrinya, hubungan mereka memburuk, dan istrinya memutuskan untuk bercerai. Tyler menghadapi hukuman maksimal lima tahun penjara dan harus mengembalikan keuntungan yang didapatnya. Hukumannya dijadwalkan pada 17 Mei mendatang.

Referensi:
[1] https://www.cnbcindonesia.com/market/20250322081710-17-620815/suami-diceraikan-istri-dan-masuk-penjara-setelah-cuan-rp-26-miliar

Analisis Kami

"Kasus ini menegaskan betapa seriusnya konsekuensi hukum dari insider trading, yang melemahkan integritas pasar saham. Perusahaan harus lebih ketat dalam mengawasi akses informasi sensitif, terutama di tengah tren kerja dari rumah agar mencegah kebocoran informasi penting."

Analisis Ahli

Peter Zeidenberg

"Tuan Loudon membuat kesalahan besar dalam pengambilan keputusan dan dia bertanggung jawab penuh."

Prediksi Kami

Kasus ini akan meningkatkan pengawasan pada karyawan perusahaan terkait merger dan akuisisi serta memicu penerapan regulasi yang lebih ketat untuk mencegah insider trading di masa depan.