Terobosan beton insinyur AS dapat mengubah bangunan menjadi struktur penyerap karbon.
Courtesy of InterestingEngineering

Terobosan beton insinyur AS dapat mengubah bangunan menjadi struktur penyerap karbon.

25 Mar 2025, 17.32 WIB
75 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
  • Beton karbonat dapat mengurangi dampak lingkungan dari konstruksi dengan menyerap CO2.
  • Metode penyembuhan baru dapat meningkatkan kekuatan dan durabilitas beton karbonat.
  • Penelitian ini berpotensi mengubah praktik industri konstruksi menuju yang lebih berkelanjutan.
Beton adalah bahan penting dalam infrastruktur modern, digunakan untuk berbagai hal seperti jalan dan gedung pencakar langit. Namun, produksi semen, bahan utama dalam beton, menyumbang sekitar 8% dari emisi CO2 global. Penelitian terbaru oleh Mehdi Khanzadeh dari Temple University mengeksplorasi beton yang dapat menyerap CO2 selama proses pengeringan, yang disebut beton karbonatable. Saat ini, beton ini hanya digunakan untuk blok kecil, tetapi penelitian Khanzadeh berusaha untuk memperluas penggunaannya ke struktur yang lebih besar seperti balok dan kolom.
Khanzadeh memperkenalkan metode baru yang disebut pengeringan CO2 internal-eksternal, yang meningkatkan kedalaman penyerapan CO2 dan membuat beton lebih kuat dan tahan lama. Dengan peningkatan kinerja ini, diharapkan beton karbonatable dapat digunakan dalam proyek konstruksi besar. Meskipun penelitian ini masih dalam tahap awal, Khanzadeh optimis bahwa jika berhasil, inovasi ini dapat membantu industri konstruksi menjadi lebih ramah lingkungan dan mengurangi emisi sambil tetap mempertahankan kekuatan beton tradisional.
Sumber: https://interestingengineering.com/innovation/eco-friendly-concrete-100-strength-boost

Pertanyaan Terkait

Q
Apa itu beton karbonat?
A
Beton karbonat adalah material yang dapat menyerap CO2 selama proses penyembuhannya.
Q
Mengapa produksi semen berdampak pada emisi CO2?
A
Produksi semen bertanggung jawab atas sekitar 8% dari emisi CO2 global, menjadikannya salah satu penyumbang utama emisi gas rumah kaca.
Q
Apa tantangan utama dalam penggunaan beton karbonat?
A
Tantangan utama adalah kekuatan dan durabilitas beton karbonat yang terbatas, sehingga hanya digunakan untuk blok dan material kecil.
Q
Apa metode baru yang diperkenalkan oleh Mehdi Khanzadeh?
A
Metode baru yang diperkenalkan adalah penyembuhan CO2 internal-eksternal, yang meningkatkan kedalaman karbonasi dan kekuatan material.
Q
Apa harapan dari penelitian ini untuk industri konstruksi?
A
Penelitian ini diharapkan dapat memperluas penggunaan beton karbonat untuk proyek konstruksi besar dan mendukung praktik berkelanjutan.

Artikel Serupa

Beton Ramah Lingkungan dan Kuat Berbasis Alga untuk Masa Depan HijauInterestingEngineering
Sains
23 hari lalu
62 dibaca

Beton Ramah Lingkungan dan Kuat Berbasis Alga untuk Masa Depan Hijau

AI Ciptakan Resep Semen Ramah Lingkungan dengan Emisi Karbon RendahInterestingEngineering
Sains
1 bulan lalu
49 dibaca

AI Ciptakan Resep Semen Ramah Lingkungan dengan Emisi Karbon Rendah

Mengubah Polusi Karbon Jadi Bahan Bangunan Ramah Lingkungan di MichiganInterestingEngineering
Sains
1 bulan lalu
119 dibaca

Mengubah Polusi Karbon Jadi Bahan Bangunan Ramah Lingkungan di Michigan

AI Membantu Menemukan Alternatif Semen Hemat Biaya dan Ramah LingkunganInterestingEngineering
Sains
1 bulan lalu
96 dibaca

AI Membantu Menemukan Alternatif Semen Hemat Biaya dan Ramah Lingkungan

Penemuan Pengikat Tanah Ramah Lingkungan dari Limbah Industri untuk KonstruksiInterestingEngineering
Sains
2 bulan lalu
118 dibaca

Penemuan Pengikat Tanah Ramah Lingkungan dari Limbah Industri untuk Konstruksi

Terobosan Baru: Mengurangi Emisi Semen Hingga 80% dengan Limbah Baja dan MetanaInterestingEngineering
Sains
3 bulan lalu
88 dibaca

Terobosan Baru: Mengurangi Emisi Semen Hingga 80% dengan Limbah Baja dan Metana