Courtesy of Forbes
Apa yang kita makan memiliki dampak besar pada bagaimana kita merasa dan berfungsi setiap hari. Makanan yang tidak sehat dapat menyebabkan rasa lelah dan kurang energi, sementara makanan bergizi dapat meningkatkan fokus dan suasana hati. Ada hubungan antara usus dan otak yang dikenal sebagai "gut-brain axis," yang mempengaruhi kesehatan mental kita. Ketika keseimbangan mikroba di usus terganggu, hal ini dapat mempengaruhi tidak hanya kesehatan fisik tetapi juga kesehatan mental kita. Misalnya, mikroba di usus dapat memicu keinginan untuk makanan tertentu, yang kadang-kadang tidak sehat, sehingga membuat kita merasa bersalah setelah mengonsumsinya.
Pola makan yang buruk, seperti mengonsumsi makanan cepat saji dan minuman manis, dapat meningkatkan risiko masalah kesehatan mental seperti stres dan depresi. Sebaliknya, makanan yang kaya nutrisi dapat membantu menjaga kestabilan suasana hati dan meningkatkan fungsi otak. Mengadopsi kebiasaan makan yang lebih baik, seperti mengonsumsi makanan yang mendukung kesehatan usus dan melakukan "mindful eating" atau makan dengan kesadaran, dapat membantu kita merasa lebih baik secara mental. Dengan memahami hubungan antara makanan dan kesehatan mental, kita bisa membuat pilihan yang lebih baik untuk diri kita sendiri.