Courtesy of CNBCIndonesia
Perang Tarif Global Tekan Industri Manufaktur Dalam Negeri, Kemenperin Beri Perlindungan
27 Mar 2025, 11.55 WIB
113 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Perang tarif global dapat mengancam industri manufaktur dalam negeri Indonesia.
- Kementerian Perindustrian berupaya melindungi industri lokal melalui kebijakan yang mendukung produk dalam negeri.
- Permintaan domestik dapat terpengaruh oleh masuknya produk impor yang lebih murah, terutama menjelang momen-momen penting seperti Lebaran.
Jakarta, CNBC Indonesia - Perang tarif yang terjadi di dunia mulai berdampak pada industri dalam negeri, terutama yang berorientasi ekspor. Kementerian Perindustrian berusaha melindungi industri lokal dengan menerapkan kebijakan SNI dan TKDN. Namun, perang dagang ini bisa menyebabkan produk asing masuk ke Indonesia karena produk mereka tidak bisa masuk ke pasar Amerika Serikat. Untuk mengurangi impor, Kementerian juga melakukan relaksasi peraturan impor dan menyusun langkah-langkah non-tarif untuk melindungi industri dalam negeri.
Meskipun ada tantangan dari perang tarif, ada juga peningkatan permintaan produk domestik, terutama menjelang bulan Ramadan dan Hari Raya. Namun, tekanan dari produk impor yang murah membuat daya saing produk lokal berkurang. Beberapa laporan menunjukkan penurunan penjualan produk makanan, minuman, serta tekstil menjelang Lebaran, yang seharusnya menjadi momen baik untuk meningkatkan produksi dalam negeri.
--------------------
Analisis Kami: Pemerintah sudah menunjukkan langkah proaktif dengan penerapan kebijakan proteksi lokal, namun penyeimbangan antara pemenuhan kebutuhan pasar dalam negeri dan pengendalian impor produk asing harus diperkuat agar tidak merugikan konsumen secara signifikan. Jika tidak, industri manufaktur nasional bisa kehilangan momentum untuk tumbuh, terutama dalam menghadapi tekanan global saat ini.
--------------------
Analisis Ahli:
Ekonom Senior Faisal Basri: Perang tarif merupakan tantangan besar, namun juga kesempatan untuk memperkuat industri dalam negeri secara jangka panjang dengan kebijakan proteksi yang tepat sasaran dan peningkatan daya saing melalui inovasi teknologi.
Analis Industri Manufaktur Diah Pitaloka: Penerapan SNI dan TKDN memang penting, tapi harus diikuti dengan efisiensi produksi dan diversifikasi pasar agar industri manufaktur dapat bertahan dan berkembang meski menghadapi gempuran produk impor.
--------------------
What's Next: Jika perang tarif global terus berlanjut dan produk impor murah tetap membanjiri pasar dalam negeri, industri manufaktur domestik berisiko mengalami penurunan produksi dan penurunan penyerapan tenaga kerja yang lebih besar di masa depan.
Referensi:
[1] https://www.cnbcindonesia.com/news/20250327111225-4-622201/gara-gara-perang-tarif-manufaktur-ri-terancam-bahaya
[1] https://www.cnbcindonesia.com/news/20250327111225-4-622201/gara-gara-perang-tarif-manufaktur-ri-terancam-bahaya
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang dimaksud dengan perang tarif?A
Perang tarif adalah konflik perdagangan antara negara-negara yang melibatkan penetapan tarif tinggi pada barang impor.Q
Bagaimana dampak perang tarif terhadap industri manufaktur di Indonesia?A
Dampak perang tarif terhadap industri manufaktur di Indonesia termasuk masuknya produk asing yang lebih murah dan penurunan permintaan untuk produk lokal.Q
Apa langkah yang diambil Kementerian Perindustrian untuk melindungi industri dalam negeri?A
Kementerian Perindustrian mengambil langkah-langkah seperti penerapan SNI dan TKDN serta relaksasi peraturan impor untuk melindungi industri dalam negeri.Q
Apa yang terjadi pada Indeks Kepercayaan Industri (IKI) di bulan Maret 2025?A
Indeks Kepercayaan Industri (IKI) mengalami perlambatan 0,17 poin dibandingkan bulan sebelumnya, mencerminkan ketidakpastian dalam permintaan luar negeri.Q
Mengapa permintaan domestik produk manufaktur berkurang menjelang Lebaran?A
Permintaan domestik produk manufaktur berkurang menjelang Lebaran karena adanya tekanan dari produk impor murah yang masuk ke pasar.