Courtesy of CNBCIndonesia
Harga Bawang Putih Melonjak, Ombudsman Soroti Tata Kelola Impor yang Amburadul
28 Mar 2025, 17.00 WIB
105 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Tata kelola impor bawang putih di Indonesia perlu diperbaiki untuk menghindari lonjakan harga.
- Rekomendasi Impor Produk Hortikultura tidak relevan untuk bawang putih karena ketergantungan pada impor.
- Pemerintah harus meningkatkan pengawasan dan koordinasi antar kementerian untuk memastikan kelancaran impor.
Ombudsman RI mengkritik tata kelola impor bawang putih di Indonesia yang dianggap buruk, terutama setelah harga bawang putih melonjak di pasaran. Anggota Ombudsman, Yeka Hendra Fatika, menyatakan bahwa ada masalah dalam pembagian tugas antara Badan Pangan Nasional dan Kementerian Pertanian. Kebijakan Rekomendasi Impor Produk Hortikultura (RIPH) yang masih diterapkan untuk bawang putih dianggap tidak relevan, karena sebagian besar kebutuhan bawang putih di Indonesia dipenuhi dari impor.
Yeka juga menyoroti bahwa Kementerian Perdagangan belum efektif dalam mengawasi impor bawang putih. Banyak importir baru yang tidak memiliki pengalaman dan pemasok di China, sehingga proses impor menjadi terhambat. Ia mengusulkan agar pemerintah memberikan sanksi kepada importir yang tidak memenuhi jadwal pengiriman dan mencabut izin impor jika mereka tidak dapat merealisasikannya.
Ombudsman mendesak pemerintah untuk segera memperbaiki tata kelola impor bawang putih agar tidak ada kelangkaan yang menyebabkan harga terus naik. Yeka menekankan pentingnya transparansi, partisipasi, dan akuntabilitas dalam pengelolaan impor, serta perlunya koordinasi yang lebih baik antar kementerian untuk memastikan kebutuhan bawang putih terpenuhi.
--------------------
Analisis Kami: Kebijakan impor bawang putih yang tidak sinkron antara kementerian sangat menimbulkan masalah yang berujung pada kerugian masyarakat luas. Pemerintah harus segera mengubah pendekatan dari regulasi yang birokratis dan ruwet menjadi sistem yang transparan dan berbasis kapasitas pelaku usaha agar stabilitas harga bisa dijaga dengan baik.
--------------------
Analisis Ahli:
Yeka Hendra Fatika: Tata kelola impor bawang putih harus lebih transparan dan bisa dipertanggungjawabkan dengan sanksi tegas bagi importir yang tidak memenuhi kewajiban.
Isy Karim: Pengalaman importir baru yang kurang menjadi hambatan dalam realisasi impor, perlu perbaikan dalam proses penerbitan SPI dan pengawasan pasokan.
--------------------
What's Next: Jika tidak ada perbaikan signifikan dalam koordinasi dan pengawasan impor, harga bawang putih akan terus naik dan kelangkaan akan semakin parah, membebani konsumen dan petani lokal.
Referensi:
[1] https://www.cnbcindonesia.com/news/20250328162115-4-622578/ombudsman-kritik-keras-beri-saran-soal-lonjakan-harga-bawang-putih
[1] https://www.cnbcindonesia.com/news/20250328162115-4-622578/ombudsman-kritik-keras-beri-saran-soal-lonjakan-harga-bawang-putih
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang disoroti oleh Ombudsman RI terkait impor bawang putih?A
Ombudsman RI menyoroti tata kelola impor bawang putih yang amburadul dan menyebabkan lonjakan harga.Q
Mengapa Rekomendasi Impor Produk Hortikultura dianggap tidak relevan untuk bawang putih?A
Karena 90% kebutuhan bawang putih nasional dipenuhi dari impor, sehingga RIPH tidak diperlukan.Q
Apa masalah yang dihadapi oleh Kementerian Perdagangan dalam proses impor?A
Kementerian Perdagangan dinilai belum efektif dalam memastikan kelancaran impor dan tidak memberikan sanksi tegas kepada importir.Q
Siapa Isy Karim dan apa perannya dalam konteks ini?A
Isy Karim adalah Plt. Dirjen Perdagangan Luar Negeri Kemendag yang mengakui adanya masalah dalam realisasi impor bawang putih.Q
Apa yang diusulkan oleh Ombudsman untuk memperbaiki tata kelola impor bawang putih?A
Ombudsman mengusulkan agar pengawasan lebih dinamis dan sanksi bagi importir yang tidak merealisasikan impornya.