Pomodo Logo IconPomodo Logo Icon
Tanya PomodoSemua Artikel
Semua
Taxo: Startup AI Transparan yang Permudah Dokter Tangani Beban Administrasi
Courtesy of TechCrunch
Bisnis
Startup dan Kewirausahaan

Taxo: Startup AI Transparan yang Permudah Dokter Tangani Beban Administrasi

28 Mar 2025, 21.07 WIB
128 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
  • Startup Taxo menggunakan AI untuk mengurangi beban administrasi dalam layanan kesehatan.
  • Mesin penalaran AI Taxo meningkatkan tingkat persetujuan otorisasi sebelumnya hingga 98%.
  • Transparansi dalam proses pengambilan keputusan penting untuk membangun kepercayaan antara dokter dan teknologi.
Dokter asal Inggris, Ahmed Kerwan, merasa terkejut dengan banyaknya pekerjaan administratif saat mulai bekerja sebagai dokter. Ia menghabiskan lebih banyak waktu untuk mengurus klaim asuransi daripada merawat pasien. Untuk mengatasi masalah ini, Kerwan mendirikan sebuah startup bernama Taxo, yang menawarkan aplikasi untuk membantu dokter dalam tugas-tugas seperti mendapatkan persetujuan dari asuransi, pendaftaran pasien, dan penagihan medis.
Baca juga: Bagaimana ChatGPT Mengubah Cara Pasien Mendapatkan Diagnosa Medis
Apa yang membedakan Taxo dari startup lainnya adalah "mesin penalaran" AI yang dimilikinya. Mesin ini dapat menjelaskan proses di balik keputusan yang diambil, sehingga dokter dapat lebih percaya pada sistem tersebut. Dengan teknologi ini, tingkat persetujuan untuk permohonan asuransi meningkat menjadi 98%, jauh lebih tinggi dibandingkan rata-rata industri yang hanya 80%.
Taxo menggunakan data kesehatan yang sulit diakses untuk melatih sistemnya, sehingga tidak mudah ditiru oleh perusahaan lain. Startup ini baru saja mendapatkan investasi sebesar Rp 82.22 miliar ($5 juta) dan telah mencapai pendapatan tahunan sebesar Rp 16.45 miliar ($1 juta) hanya dalam enam bulan setelah diluncurkan. Kerwan berharap Taxo dapat membantu dokter merasa lebih nyaman menggunakan teknologi AI dalam praktik mereka.
--------------------
Analisis Kami: Pendekatan 'reasoning engine' yang transparan pada AI sangat penting dalam membangun kepercayaan pengguna, terutama dalam sektor kritis seperti kesehatan. Taxo menunjukkan bahwa integrasi data khusus dan transparansi bisa menjadi kunci sukses startup AI di bidang medis, bukan hanya teknologi dasar semata.
--------------------
Analisis Ahli:
Fei-Fei Li (Ilmuwan AI dan Profesor Stanford): AI dalam kesehatan harus memiliki aspek transparansi dan akuntabilitas untuk dapat diadopsi luas, dan Taxo merupakan contoh konkret implementasi tersebut dengan pendekatan reasoning yang inovatif.
--------------------
Baca juga: ThinkAndor: AI Kolaboratif yang Mengubah Cara Pelayanan Kesehatan Modern
What's Next: Penggunaan model AI dengan kemampuan reasoning yang transparan akan semakin diminati di bidang kesehatan, mendorong adopsi luas teknologi serupa dan peningkatan efisiensi administratif medis secara global.
Referensi:
[1] https://techcrunch.com/2025/03/28/yc-backed-taxo-raised-5m-to-slash-healthcare-admin-with-its-ai-reasoning-engine/

Pertanyaan Terkait

Q
Siapa Ahmed Kerwan?
A
Ahmed Kerwan adalah seorang dokter asal Inggris yang kini menjadi pengusaha dan pendiri startup Taxo.
Q
Apa yang dilakukan oleh startup Taxo?
A
Startup Taxo menawarkan aplikasi untuk membantu dokter dalam mengelola tugas administratif seperti otorisasi sebelumnya dan penagihan medis.
Q
Apa yang membedakan Taxo dari startup lain di bidang yang sama?
A
Taxo membedakan dirinya dengan menggunakan mesin penalaran AI yang transparan dalam menjelaskan proses pengambilan keputusan kepada pengguna.
Q
Apa yang dimaksud dengan 'mesin penalaran' dalam konteks Taxo?
A
'Mesin penalaran' dalam konteks Taxo adalah teknologi AI yang menjelaskan logika di balik keputusan yang diambil, membantu membangun kepercayaan dengan dokter.
Q
Mengapa dokter ragu menggunakan ChatGPT?
A
Dokter ragu menggunakan ChatGPT karena mereka tidak dapat melacak bagaimana dan mengapa rekomendasi tertentu dibuat.

Artikel Serupa

Bahaya Mengandalkan Chatbot AI untuk Diagnosis Medis Mandiri
Bahaya Mengandalkan Chatbot AI untuk Diagnosis Medis Mandiri
Dari TechCrunch
Bagaimana ChatGPT Membantu Wanita Menemukan Kanker yang Tak Terdeteksi Dokter
Bagaimana ChatGPT Membantu Wanita Menemukan Kanker yang Tak Terdeteksi Dokter
Dari InterestingEngineering
Bagaimana Actively AI Mengubah Dunia Penjualan dengan Teknologi Reasoning Cerdas
Bagaimana Actively AI Mengubah Dunia Penjualan dengan Teknologi Reasoning Cerdas
Dari TechCrunch
Elea: Sistem Operasi AI Revolusioner Mempercepat Kerja Laboratorium Patologi
Elea: Sistem Operasi AI Revolusioner Mempercepat Kerja Laboratorium Patologi
Dari TechCrunch
Ataraxis AI: Prediksi Masa Depan Kanker untuk Hindari Kemoterapi Berlebihan
Ataraxis AI: Prediksi Masa Depan Kanker untuk Hindari Kemoterapi Berlebihan
Dari TechCrunch
Ataraxis AI: Menggunakan Kecerdasan Buatan untuk Prediksi Hasil Kanker dan Hindari Kemoterapi
Ataraxis AI: Menggunakan Kecerdasan Buatan untuk Prediksi Hasil Kanker dan Hindari Kemoterapi
Dari TechCrunch
Bahaya Mengandalkan Chatbot AI untuk Diagnosis Medis MandiriTechCrunch
Teknologi
3 bulan lalu
98 dibaca

Bahaya Mengandalkan Chatbot AI untuk Diagnosis Medis Mandiri

Bagaimana ChatGPT Membantu Wanita Menemukan Kanker yang Tak Terdeteksi DokterInterestingEngineering
Sains
3 bulan lalu
119 dibaca

Bagaimana ChatGPT Membantu Wanita Menemukan Kanker yang Tak Terdeteksi Dokter

Bagaimana Actively AI Mengubah Dunia Penjualan dengan Teknologi Reasoning CerdasTechCrunch
Bisnis
4 bulan lalu
57 dibaca

Bagaimana Actively AI Mengubah Dunia Penjualan dengan Teknologi Reasoning Cerdas

Elea: Sistem Operasi AI Revolusioner Mempercepat Kerja Laboratorium PatologiTechCrunch
Bisnis
5 bulan lalu
83 dibaca

Elea: Sistem Operasi AI Revolusioner Mempercepat Kerja Laboratorium Patologi

Ataraxis AI: Prediksi Masa Depan Kanker untuk Hindari Kemoterapi BerlebihanTechCrunch
Sains
5 bulan lalu
135 dibaca

Ataraxis AI: Prediksi Masa Depan Kanker untuk Hindari Kemoterapi Berlebihan

Ataraxis AI: Menggunakan Kecerdasan Buatan untuk Prediksi Hasil Kanker dan Hindari KemoterapiTechCrunch
Sains
5 bulan lalu
44 dibaca

Ataraxis AI: Menggunakan Kecerdasan Buatan untuk Prediksi Hasil Kanker dan Hindari Kemoterapi