Courtesy of Wired
Bagaimana ChatGPT Mengubah Cara Pasien Mendapatkan Diagnosa Medis
Menjelaskan bagaimana AI chatbot seperti ChatGPT sedang mengubah cara pasien mencari nasihat medis, potensi dan tantangan yang muncul dari penggunaan AI dalam diagnosis dan konsultasi medis.
10 Jul 2025, 17.46 WIB
28 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- AI memiliki potensi untuk memberikan diagnosis yang akurat dan membantu pasien dalam pengobatan.
- Dokter harus belajar untuk menggunakan dan mempercayai alat AI dalam praktik mereka.
- Penting untuk mengedukasi pasien tentang cara menggunakan informasi yang diberikan oleh AI secara efektif.
New York, Amerika Serikat - Pada era digital saat ini, semakin banyak pasien yang memilih mencari jawaban medis melalui chatbot AI seperti ChatGPT. Pasien dengan masalah kesehatan yang susah didiagnosis oleh dokter akhirnya dapat menemukan solusi dari AI yang menawarkan pendekatan berbeda. Contohnya, seorang pengguna Reddit menemukan cara mengatasi masalah rahang selama lima tahun hanya dengan saran dari ChatGPT.
Kisah sukses penggunaan AI dalam dunia kesehatan tidak hanya berhenti di situ. Seorang ibu, Courtney Hofmann, berhasil mendapatkan diagnosis yang benar melalui ChatGPT setelah banyak dokter gagal mengidentifikasi kondisi putranya. Dari sana, putranya mendapat perawatan yang tepat dan kondisi kesehatannya membaik secara signifikan.
Namun, terlepas dari potensi besar AI, ada beberapa tantangan nyata. AI terkadang memberikan informasi yang salah atau kurang lengkap, dan karena chatbots menyajikan jawaban secara meyakinkan, pasien bisa salah mengambil keputusan. Penggunaan AI perlu diawasi dan dilengkapi dengan pengetahuan serta pengalaman dokter yang memahami seluruh konteks kasus pasien.
Berbagai studi menunjukkan bahwa AI memiliki akurasi tinggi saat memberikan diagnosis sendiri, tapi keakuratan tersebut menurun saat dipadukan dengan pemikiran manusia. Dokter kadang kurang percaya pada AI saat hasilnya berbeda dengan penilaian mereka. Oleh karena itu, pengajaran teknologi AI kini mulai masuk dalam kurikulum pendidikan kedokteran agar dokter masa depan lebih siap.
Perusahaan seperti OpenAI dan Microsoft terus mengembangkan sistem AI yang lebih canggih untuk kesehatan, termasuk program HealthBench dan MAI Diagnostic Orchestrator. Meski demikian, para ahli sepakat bahwa AI adalah alat bantu, bukan pengganti dokter, dan harus digunakan secara bijak untuk meningkatkan kualitas pelayanan medis.
Sumber: https://wired.com/story/dr-chatgpt-will-see-you-now-artificial-intelligence-llms-openai-health-diagnoses/
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang terjadi dengan individu yang mengalami masalah rahang setelah lima tahun?A
Individu tersebut mengalami klik pada rahang yang berhenti setelah mengikuti saran teknik penempatan lidah yang diberikan oleh AI.Q
Bagaimana AI membantu Courtney Hofmann dalam mencari diagnosis untuk anaknya?A
AI memberikan diagnosis tethered cord syndrome setelah Courtney memberikan semua dokumen medis dan catatan anaknya.Q
Apa peran OpenAI dalam pengembangan alat kesehatan berbasis AI?A
OpenAI mengembangkan program HealthBench untuk mengukur kemampuan AI dalam menjawab pertanyaan kesehatan.Q
Mengapa dokter merasa skeptis terhadap diagnosis yang diberikan oleh AI?A
Dokter sering kali meragukan diagnosis AI karena mereka lebih percaya pada penilaian mereka sendiri dan tidak percaya jika AI menyatakan mereka salah.Q
Apa yang dilakukan Harvard Medical School untuk mengintegrasikan AI dalam pendidikan kedokteran?A
Harvard Medical School menawarkan kelas tentang penggunaan teknologi AI dalam praktik medis kepada mahasiswa kedokteran.