Courtesy of SCMP

Trump Gunakan TikTok sebagai Alat Tawar dalam Negosiasi Perdagangan dengan China

31 Mar 2025, 23.03 WIB

140 dibaca

Ikhtisar 15 Detik

TikTok menjadi alat tawar dalam negosiasi perdagangan antara AS dan Tiongkok.
Keamanan data pengguna menjadi isu utama dalam perdebatan mengenai TikTok.
Perubahan posisi Donald Trump terhadap TikTok menunjukkan dinamika politik yang kompleks.

Presiden AS Donald Trump mungkin akan mengabaikan undang-undang yang disahkan oleh Kongres dan menggunakan aplikasi TikTok sebagai alat tawar dalam negosiasi perdagangan dengan Beijing. Batas waktu untuk menjual TikTok, yang dimiliki oleh perusahaan China ByteDance, akan berakhir pada hari Sabtu. Meskipun ada undang-undang yang memaksa ByteDance untuk menjual aplikasi tersebut atau menghadapi larangan di AS, Trump tampaknya tidak terlalu memperhatikan batas waktu ini.

Undang-undang tersebut disahkan karena TikTok dianggap sebagai ancaman keamanan nasional, karena data pengguna di AS bisa saja dikirim ke Beijing. Setelah Mahkamah Agung mendukung undang-undang tersebut, batas waktu untuk penjualan TikTok adalah 19 Januari, sehari sebelum Trump kembali menjabat. TikTok sempat ditutup sementara, tetapi kembali beroperasi setelah Trump berjanji tidak akan menegakkan larangan tersebut.

Meskipun awalnya Trump menentang TikTok dan berusaha melarangnya pada tahun 2020, ia mengubah pendiriannya selama kampanye pemilihan tahun lalu dan mulai memuji TikTok karena membantu menjangkau pemilih muda di AS. Kini, dengan lebih dari 15 juta pengikut di TikTok, Trump tampaknya ingin menggunakan aplikasi ini untuk kepentingan politik dan negosiasi perdagangan.

--------------------

Analisis Kami: Langkah Trump ini menunjukkan bagaimana isu keamanan bisa dipolitisasi untuk kepentingan negosiasi ekonomi yang lebih luas dengan China. Meskipun ada kekhawatiran sah tentang data pribadi, keputusan yang tidak konsisten membuat kebijakan menjadi ambigu dan berpotensi merugikan keamanan jangka panjang serta kepercayaan publik.

--------------------

Analisis Ahli:

Susan Falcone (Ahli Keamanan Siber): Penggunaan TikTok sebagai alat tawar dalam negosiasi perdagangan bisa melemahkan pendekatan keamanan yang seharusnya bersifat tegas dan terstruktur. Ancaman keamanan data bersifat nyata dan tidak boleh diabaikan demi keuntungan politik sementara.

--------------------

What's Next: Kemungkinan TikTok akan tetap beroperasi di AS dalam jangka pendek, tetapi masih ada ketidakpastian apakah ByteDance harus menjual sahamnya atau jika ada kesepakatan perdagangan yang mengubah aturan main di masa depan.

Referensi:
[1] https://www.scmp.com/news/china/diplomacy/article/3304631/extension-winds-down-tiktok-sale-analysts-suggest-deadline-may-not-matter?module=top_story&pgtype=section

Pertanyaan Terkait

Apa yang terjadi pada TikTok menjelang batas waktu penjualan?

TikTok sempat ditutup sementara setelah batas waktu penjualan berakhir, tetapi kemudian kembali beroperasi setelah Trump berjanji tidak akan menegakkan larangan.

Mengapa TikTok dianggap sebagai ancaman keamanan nasional?

TikTok dianggap sebagai ancaman keamanan nasional karena data pengguna yang dapat dikirimkan ke pemerintah Tiongkok.

Siapa yang menyetujui undang-undang yang memaksa ByteDance untuk menjual TikTok?

Joe Biden menyetujui undang-undang yang memaksa ByteDance untuk menjual TikTok atau menghadapi larangan.

Bagaimana posisi Donald Trump terhadap TikTok selama kampanye pemilihan?

Donald Trump awalnya menentang TikTok tetapi kemudian memuji aplikasi tersebut karena membantunya terhubung dengan pemilih muda.

Apa yang dilakukan TikTok setelah batas waktu penjualan berakhir?

Setelah batas waktu penjualan berakhir, TikTok kembali beroperasi setelah Trump berjanji tidak akan menegakkan larangan.