Courtesy of YahooFinance

Penurunan Awal Tahun S&P 500 Berarti Apa untuk Sisa 2025?

02 Apr 2025, 19.00 WIB

104 dibaca

Ikhtisar 15 Detik

Penurunan S&P 500 di kuartal pertama 2025 menunjukkan tanda-tanda volatilitas yang meningkat.
Melanggar lows Desember di awal tahun biasanya berujung pada pengembalian yang buruk untuk sisa tahun.
April memiliki potensi untuk memberikan pengembalian positif meskipun ada penurunan besar di bulan Maret.

Pada kuartal pertama tahun 2025, pasar saham mengalami penurunan yang signifikan, dengan indeks S&P 500 (SPX) turun sekitar 4,6%. Ini adalah penurunan terburuk sejak tahun 2001, jika tidak menghitung krisis coronavirus pada tahun 2020. Penurunan ini terjadi ketika indeks saham menembus batas terendah bulan Desember sebelumnya, yang biasanya menjadi pertanda buruk untuk sisa tahun ini. Sejak tahun 1950, ketika SPX menutup hari di bawah batas terendah Desember, rata-rata pengembalian selama tiga kuartal berikutnya hanya 2,85%, dengan hanya 53% dari tahun-tahun tersebut memberikan hasil positif.

Meskipun April biasanya merupakan bulan yang kuat untuk pasar saham, tahun-tahun di mana batas terendah Desember tidak bertahan di kuartal pertama menunjukkan bahwa pengembalian untuk bulan April juga lebih rendah. Rata-rata pengembalian untuk April dalam situasi ini adalah 1%, dibandingkan dengan 1,8% ketika batas terendah Desember tidak dilanggar. Namun, meskipun ada penurunan besar di bulan Maret, ada harapan untuk bulan April yang lebih baik. Dalam lima tahun terakhir di mana SPX turun lebih dari 4% di bulan Maret, bulan April selalu memberikan hasil positif dengan rata-rata pengembalian 6,3%.

Secara keseluruhan, meskipun ada tantangan di awal tahun, data historis menunjukkan bahwa ada kemungkinan pasar saham akan pulih di bulan April, terutama setelah penurunan besar di bulan Maret. Ini memberikan harapan bagi para investor untuk melihat perbaikan di pasar saham dalam waktu dekat.

--------------------

Analisis Kami: Secara historis, melewati level terendah Desember di kuartal pertama mengindikasikan investor sedang dalam kondisi hati-hati dan pasar kemungkinan menghadapi ketidakpastian lebih lanjut. Namun, fakta bahwa April bisa kuat setelah Maret yang buruk memberi peluang untuk pemulihan jangka pendek yang harus dimanfaatkan oleh pelaku pasar.

--------------------

Analisis Ahli:

Robert Shiller: Mengamati bahwa pasar saham sangat dipengaruhi oleh sentimen dan momentum, pelemahan awal tahun sering kali menjadi indikator volatilitas yang berlangsung lama. Namun, sejarah juga menunjukkan bahwa koreksi bisa diikuti oleh rebound yang kuat jika kondisi ekonomi fundamental tetap positif.

--------------------

What's Next: Karena level terendah Desember 2024 terlampaui di kuartal pertama 2025, pasar kemungkinan akan menghadapi sisa tahun yang lebih bergejolak dengan potensi return rendah, meskipun bulan April mungkin menawarkan pemulihan sementara setelah kejatuhan Maret.

Referensi:
[1] https://finance.yahoo.com/news/short-term-bull-signal-facing-120002955.html