Terungkap: profil DNA pertama dari orang-orang kuno yang menjelajahi Sahara yang subur.
Courtesy of NatureMagazine

Terungkap: profil DNA pertama dari orang-orang kuno yang menjelajahi Sahara yang subur.

02 Apr 2025, 07.00 WIB
86 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
  • Sahara pernah menjadi savana subur selama Periode Humid Afrika.
  • Penelitian genom wanita Takarkori memberikan wawasan baru tentang populasi kuno di Sahara.
  • Hasil analisis DNA menunjukkan bahwa wanita Takarkori relatif terisolasi dari populasi lain di Afrika.
Sahara Desert dulunya bukanlah padang pasir yang kering dan tidak ramah seperti sekarang. Antara 14.500 dan 5.000 tahun yang lalu, daerah ini berubah menjadi savana hijau yang subur selama periode basah yang dikenal sebagai African Humid Period. Selama ribuan tahun, orang-orang tinggal di lanskap hijau ini sebelum akhirnya kembali menjadi padang pasir.
Penelitian terbaru menemukan DNA dari dua wanita yang hidup sekitar 7.000 tahun yang lalu di Libya. DNA ini membantu para peneliti memahami asal-usul orang-orang awal di Sahara. Genom yang ditemukan menunjukkan bahwa mereka cukup terisolasi dari populasi Afrika lainnya, yang membuat penelitian ini sangat penting untuk memahami sejarah prasejarah Afrika Utara.
Para arkeolog menemukan sisa-sisa manusia di tempat perlindungan batu Takarkori di Libya. Dua wanita yang ditemukan di sana adalah bagian dari kelompok penggembala yang muncul di wilayah tersebut sekitar 8.000 tahun yang lalu. Analisis DNA menunjukkan bahwa wanita-wanita ini hanya memiliki sedikit jejak keturunan dari Levant, yang berarti bahwa percampuran dengan orang-orang dari daerah lain terjadi jauh sebelum mereka mulai menggembala. Hal ini menimbulkan pertanyaan tentang bagaimana garis keturunan mereka tidak menyebar ke daerah lain.

Pertanyaan Terkait

Q
Apa yang terjadi di Sahara selama Periode Humid Afrika?
A
Selama Periode Humid Afrika, Sahara berubah menjadi savana yang subur dan dihuni oleh manusia.
Q
Apa yang ditemukan di situs Takarkori?
A
Di situs Takarkori, ditemukan sisa-sisa manusia kuno yang telah mumi dan memberikan wawasan tentang kehidupan manusia di masa lalu.
Q
Siapa yang terlibat dalam penelitian genom wanita Takarkori?
A
Penelitian genom wanita Takarkori melibatkan Nada Salem dan timnya yang menganalisis DNA dari sisa-sisa tersebut.
Q
Apa yang menunjukkan analisis DNA dari wanita Takarkori?
A
Analisis DNA menunjukkan bahwa wanita Takarkori memiliki sedikit jejak keturunan Levant, menunjukkan bahwa percampuran dengan populasi lain terjadi jauh sebelum penggembalaan.
Q
Mengapa penelitian genetik di Afrika Utara sulit dilakukan?
A
Penelitian genetik di Afrika Utara sulit dilakukan karena suhu tinggi dan sinar ultraviolet yang merusak materi genetik.

Artikel Serupa

Migrasi Purba Terpanjang: Dari Asia ke Amerika Selatan Mengungkap Jejak GenetikInterestingEngineering
Sains
1 bulan lalu
37 dibaca

Migrasi Purba Terpanjang: Dari Asia ke Amerika Selatan Mengungkap Jejak Genetik

Sahara desert, yang dulunya subur dan hijau, adalah rumah bagi garis keturunan manusia yang misterius.Reuters
Sains
2 bulan lalu
106 dibaca

Sahara desert, yang dulunya subur dan hijau, adalah rumah bagi garis keturunan manusia yang misterius.

Obligasi pemakaman: Kuburan manusia-Neanderthal berusia 110.000 tahun menunjukkan ritual yang dibagikan.InterestingEngineering
Sains
3 bulan lalu
113 dibaca

Obligasi pemakaman: Kuburan manusia-Neanderthal berusia 110.000 tahun menunjukkan ritual yang dibagikan.

Ratusan objek Zaman Batu ditemukan selama penggalian percobaan mengejutkan para penjelajah.InterestingEngineering
Sains
4 bulan lalu
154 dibaca

Ratusan objek Zaman Batu ditemukan selama penggalian percobaan mengejutkan para penjelajah.

Ratusan objek kuno dari Zaman Batu yang ditemukan selama penggalian percobaan mengejutkan para penjelajah.InterestingEngineering
Sains
4 bulan lalu
73 dibaca

Ratusan objek kuno dari Zaman Batu yang ditemukan selama penggalian percobaan mengejutkan para penjelajah.

Bagaimana satu keluarga bahasa menguasai dunia: DNA kuno melacak penyebarannyaNatureMagazine
Sains
4 bulan lalu
129 dibaca

Bagaimana satu keluarga bahasa menguasai dunia: DNA kuno melacak penyebarannya