Courtesy of YahooFinance
Para Ahli Prediksi Saham Akan Meningkat di Tengah Ketidakpastian Tarif 2025
03 Apr 2025, 22.31 WIB
143 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Meskipun pasar saham mengalami penurunan, para ahli tetap optimis tentang kenaikan S&P 500 dalam 12 bulan ke depan.
- Ada pergeseran preferensi dari saham AS ke ekuitas internasional karena valuasi yang lebih menarik.
- Saham nilai kini lebih disukai dibandingkan saham pertumbuhan, terutama dalam konteks ekonomi yang melambat.
Pasar saham mengalami awal yang sulit di tahun 2025, dengan S&P 500 turun sekitar 4 persen setelah pengumuman tarif oleh Presiden Donald Trump. Meskipun demikian, para analis yang disurvei oleh Bankrate memperkirakan bahwa pasar akan naik sekitar 13 persen dalam 12 bulan ke depan, mencapai rekor baru pada akhir Maret 2026. Mereka memperkirakan S&P 500 akan naik dari 5,581 menjadi 6,331. Ini adalah survei ke-18 berturut-turut di mana para ahli memprediksi kenaikan pasar.
Namun, para analis kini lebih memilih saham internasional dibandingkan saham AS, serta saham bernilai dibandingkan saham pertumbuhan untuk tahun depan. Sekitar 46 persen responden memilih saham internasional, sementara 39 persen memilih saham AS. Alasan pergeseran ini termasuk valuasi yang lebih murah di pasar internasional dan peningkatan pengeluaran militer di Eropa.
Selain itu, lebih dari setengah responden percaya bahwa pengembalian saham dalam lima tahun ke depan akan lebih rendah dari rata-rata jangka panjang. Mereka mengkhawatirkan valuasi yang tinggi dan ketidakpastian politik. Meskipun ada pergeseran preferensi, beberapa analis masih optimis terhadap saham AS dan percaya bahwa perusahaan besar di AS akan tetap kuat di pasar global.
Referensi:
[1] https://finance.yahoo.com/news/survey-market-pros-see-stocks-153100799.html
[1] https://finance.yahoo.com/news/survey-market-pros-see-stocks-153100799.html
Analisis Kami
"Meskipun pasar saham menunjukkan potensi kenaikan dalam jangka pendek, kewaspadaan terhadap risiko yang muncul dari kebijakan tarif dan valuasi tinggi sangat penting untuk investor. Pergeseran preferensi ke saham internasional dan nilai menandakan bahwa strategi diversifikasi kini harus menjadi prioritas untuk mengurangi risiko dan mencari peluang pertumbuhan."
Analisis Ahli
Sameer Samana
"Menurut Samana, valuasi pasar yang tinggi dan kebijakan proteksionis akan menekan margin keuntungan perusahaan, sehingga pengembalian lima tahun ke depan diperkirakan lebih rendah dari rata-rata historis."
Chris Fasciano
"Fasciano mengharapkan pengembalian yang solid namun tidak sebaik 20 tahun terakhir karena tingkat suku bunga dan valuasi mulai berada pada level tinggi."
Patrick J. O'Hare
"O'Hare menyatakan bahwa prediksi jangka panjang sangat sulit dan kembali pada asumsi bahwa pengembalian pasar akan mendekati rata-rata historis."
Sam Stovall
"Stovall menyoroti nilai relatif murah saham internasional dibandingkan saham AS sebagai peluang investasi penting tahun depan."
Dec Mullarkey
"Mullarkey tetap optimis pada saham AS terutama di sektor yang menjadi pemimpin global dan mendapat manfaat dari investasi AI."
Prediksi Kami
Pasar saham global kemungkinan mengalami kenaikan signifikan dalam setahun ke depan, dengan pengaruh positif dari stimulus internasional dan preferensi beralih ke saham nilai dan internasional, meskipun volatilitas dan ketidakpastian tarif tetap menjadi faktor risiko utama.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang menyebabkan penurunan S&P 500 di awal 2025?A
Penurunan S&P 500 di awal 2025 disebabkan oleh pengumuman tarif oleh Presiden Donald Trump yang membuat investor khawatir tentang dampaknya terhadap ekonomi.Q
Apa prediksi para ahli tentang S&P 500 dalam 12 bulan ke depan?A
Para ahli memprediksi S&P 500 akan naik sekitar 13 persen menjadi 6,331 pada akhir Maret 2026.Q
Mengapa para analis lebih memilih ekuitas internasional dibandingkan saham AS?A
Para analis lebih memilih ekuitas internasional karena valuasi yang lebih murah dan peningkatan pengeluaran militer, terutama di Eropa.Q
Apa yang menjadi alasan preferensi saham nilai dibandingkan saham pertumbuhan?A
Preferensi saham nilai muncul karena valuasi yang lebih rendah dan eksposur yang lebih sedikit terhadap tarif, serta potensi dividen yang lebih tinggi.Q
Bagaimana dampak tarif yang diumumkan oleh Donald Trump terhadap pasar saham?A
Dampak tarif yang diumumkan oleh Donald Trump menyebabkan volatilitas di pasar saham dan mengurangi sentimen bullish investor.