Courtesy of TechCrunch
Studi Baru Ungkap GPT-4 Menghafal Konten Berhak Cipta, Perdebatan Hak Cipta Meningkat
05 Apr 2025, 01.42 WIB
167 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Studi ini menunjukkan bahwa model AI dapat mengingat data berhak cipta, yang menimbulkan pertanyaan tentang etika penggunaannya.
- Ada kebutuhan mendesak untuk transparansi data dalam pengembangan model AI.
- OpenAI terus berupaya untuk memperjuangkan aturan 'fair use' dalam penggunaan data untuk pelatihan model.
Sebuah studi baru menunjukkan bahwa OpenAI mungkin telah melatih model AI-nya menggunakan konten yang dilindungi hak cipta tanpa izin. OpenAI sedang menghadapi gugatan dari penulis dan pemilik hak lainnya yang mengklaim bahwa perusahaan tersebut menggunakan karya mereka, seperti buku dan kode, untuk mengembangkan modelnya. OpenAI berpendapat bahwa penggunaan ini termasuk dalam kategori "fair use" atau penggunaan yang wajar, tetapi para penggugat berargumen bahwa tidak ada pengecualian dalam hukum hak cipta AS untuk data pelatihan.
Studi ini, yang ditulis oleh peneliti dari beberapa universitas, mengusulkan metode baru untuk mengidentifikasi data pelatihan yang "diingat" oleh model-model AI. Model AI belajar dari banyak data dan dapat menghasilkan teks atau gambar. Namun, terkadang mereka juga mengulangi bagian dari data yang mereka pelajari. Peneliti menggunakan kata-kata yang jarang muncul dalam konteks tertentu untuk menguji apakah model-model tersebut dapat menebak kata-kata yang dihilangkan dari teks. Jika model dapat menebak dengan benar, itu menunjukkan bahwa mereka mungkin telah mengingat bagian tersebut saat dilatih.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa model GPT-4 dari OpenAI menunjukkan tanda-tanda telah mengingat bagian dari buku fiksi populer dan artikel New York Times. Peneliti menyatakan bahwa penting untuk memiliki transparansi data yang lebih besar dalam pengembangan model AI agar model tersebut dapat dipercaya. OpenAI sendiri telah mendorong agar ada aturan yang lebih longgar mengenai penggunaan data berhak cipta untuk pelatihan model AI.
Referensi:
[1] https://techcrunch.com/2025/04/04/openais-models-memorized-copyrighted-content-new-study-suggests/
[1] https://techcrunch.com/2025/04/04/openais-models-memorized-copyrighted-content-new-study-suggests/
Analisis Ahli
Abhilasha Ravichander
"Penelitian kami menyediakan alat penting untuk memeriksa model bahasa besar secara ilmiah dan menyoroti kebutuhan mendesak untuk transparansi data dalam pengembangan AI agar dapat dipercaya."
Analisis Kami
"Teknologi AI saat ini masih menghadapi dilema besar antara kemajuan teknologi dan penghormatan terhadap hak cipta yang sah. Studi ini menegaskan bahwa tanpa transparansi dan regulasi, risiko pelanggaran hak cipta tidak hanya nyata tetapi juga semakin sulit dihindari."
Prediksi Kami
Isu penggunaan data berhak cipta dalam pelatihan AI akan memicu regulasi yang lebih ketat dan transparansi dalam industri AI, serta kemungkinan penyesuaian model pelatihan agar lebih menghormati hak cipta.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang diteliti dalam studi ini?A
Studi ini meneliti apakah model AI, seperti GPT-4, mengingat data berhak cipta selama pelatihan.Q
Siapa saja penulis studi tersebut?A
Penulis studi ini termasuk peneliti dari University of Washington, University of Copenhagen, dan Stanford.Q
Apa yang dimaksud dengan 'high-surprisal' dalam konteks penelitian ini?A
'High-surprisal' merujuk pada kata-kata yang jarang muncul dalam konteks tertentu, yang digunakan untuk menguji memorisasi model.Q
Apa hasil utama dari penelitian terkait GPT-4?A
Hasil penelitian menunjukkan bahwa GPT-4 menunjukkan tanda-tanda mengingat bagian dari buku fiksi dan artikel New York Times.Q
Mengapa OpenAI berpendapat bahwa mereka dapat menggunakan data berhak cipta?A
OpenAI berpendapat bahwa mereka dapat menggunakan data berhak cipta berdasarkan prinsip 'fair use' dalam hukum AS.