Courtesy of YahooFinance
Goldman Sachs Turunkan Prediksi Harga Minyak Karena Risiko Resesi dan Pasokan OPEC+
04 Apr 2025, 11.26 WIB
95 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Goldman Sachs menurunkan proyeksi harga minyak Brent dan WTI untuk tahun ini dan 2026.
- Risiko resesi dan peningkatan pasokan OPEC+ menjadi faktor utama dalam penurunan proyeksi harga minyak.
- Permintaan minyak diperkirakan tumbuh lebih rendah dari yang sebelumnya diperkirakan, dengan angka 600.000 barel per hari untuk tahun 2025.
Goldman Sachs telah menurunkan perkiraan harga rata-rata minyak mentah Brent tahun ini sebesar 5,5% menjadi Rp 1.13 juta ($69) per barel, dan untuk harga WTI sebesar 4,3% menjadi Rp 1.09 juta ($66) . Penurunan ini disebabkan oleh risiko peningkatan pasokan OPEC+ dan kemungkinan terjadinya resesi akibat perang dagang global. Mereka juga memperkirakan harga rata-rata Brent untuk tahun 2026 akan turun sebesar 9% menjadi Rp 1.02 juta ($62) , dan untuk WTI turun 6,3% menjadi Rp 970.25 ribu ($59) .
Harga minyak mentah Brent saat ini berada di Rp 114.44 juta ($69,59) per barel, sementara WTI di Rp 109.18 juta ($66,39) . Harga minyak mengalami penurunan terbesar sejak 2022 setelah Presiden AS Donald Trump memberlakukan tarif timbal balik terhadap banyak negara, dan delapan anggota OPEC+ secara mengejutkan mempercepat rencana untuk meningkatkan produksi pada bulan Mei.
Goldman Sachs juga memperkirakan pertumbuhan permintaan minyak hanya sebesar 600.000 barel per hari (bpd) tahun ini, turun dari perkiraan sebelumnya yang sebesar 900.000 bpd. Untuk tahun 2026, mereka memperkirakan pertumbuhan permintaan akan meningkat sebesar 700.000 bpd.
--------------------
Analisis Kami: Penurunan prediksi harga minyak menunjukkan pasar saat ini sangat rentan terhadap perubahan ekonomi global dan kebijakan produksi. Kenaikan pasokan OPEC+ tanpa diimbangi permintaan yang kuat dapat memperpanjang masa harga minyak yang lemah, menandakan ketidakpastian besar bagi industri energi.
--------------------
Analisis Ahli:
Fatih Birol: Pasokan minyak dari OPEC+ yang lebih fleksibel memang menahan harga naik, tetapi tekanan permintaan akibat risiko resesi harus diwaspadai sebagai faktor utama ke depan.
--------------------
What's Next: Harga minyak kemungkinan akan tetap rendah atau menurun lebih lanjut pada tahun 2026 jika resesi global terjadi dan OPEC+ terus meningkatkan pasokan minyak secara agresif.
Referensi:
[1] https://finance.yahoo.com/news/goldman-cuts-oil-price-forecasts-042602699.html
[1] https://finance.yahoo.com/news/goldman-cuts-oil-price-forecasts-042602699.html
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang dilakukan Goldman Sachs terhadap proyeksi harga minyak Brent dan WTI?A
Goldman Sachs menurunkan proyeksi harga minyak Brent menjadi $69 per barel dan WTI menjadi $66 per barel.Q
Apa penyebab utama penurunan proyeksi harga minyak menurut Goldman Sachs?A
Penyebab utama penurunan proyeksi harga minyak adalah risiko pasokan OPEC+ yang lebih tinggi dan kemungkinan resesi akibat perang dagang.Q
Berapa perkiraan pertumbuhan permintaan minyak Goldman Sachs untuk tahun 2025?A
Perkiraan pertumbuhan permintaan minyak Goldman Sachs untuk tahun 2025 adalah 600.000 barel per hari.Q
Apa dampak dari kebijakan OPEC+ terhadap harga minyak?A
Kebijakan OPEC+ untuk meningkatkan produksi mengurangi kemungkinan kenaikan harga minyak dalam jangka pendek.Q
Siapa yang mengeluarkan tarif timbal balik yang mempengaruhi pasar minyak?A
Donald Trump mengeluarkan tarif timbal balik yang mempengaruhi pasar minyak.