Harga Minyak Diprediksi Turun di 2025 Karena Tarif AS dan Permintaan Melemah
Courtesy of YahooFinance

Harga Minyak Diprediksi Turun di 2025 Karena Tarif AS dan Permintaan Melemah

31 Mar 2025, 18.01 WIB
49 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
  • Harga minyak diperkirakan akan tetap tertekan pada tahun 2025.
  • Kebijakan tarif AS dapat mempengaruhi permintaan dan pasokan minyak global.
  • OPEC+ berusaha untuk menyeimbangkan produksi dan permintaan untuk mendukung harga minyak.
Harga minyak diperkirakan akan tetap tertekan pada tahun 2025 karena tarif yang dikenakan oleh AS dan pertumbuhan ekonomi yang melambat di India dan China. Sebuah survei terhadap 49 ekonom dan analis menunjukkan bahwa harga rata-rata minyak mentah Brent diperkirakan akan mencapai Rp 119.95 juta ($72,94) per barel, turun dari estimasi sebelumnya Rp 122.73 juta ($74,63) . Sementara itu, minyak mentah AS diperkirakan rata-rata Rp 113.73 juta ($69,16) per barel, sedikit lebih rendah dari bulan lalu.
Permintaan minyak global diperkirakan akan meningkat, tetapi ada kekhawatiran bahwa rencana tarif Presiden AS Donald Trump dapat mengganggu pertumbuhan ini. Trump telah mengumumkan tarif 25% untuk negara yang membeli minyak dari Venezuela dan berusaha untuk mengurangi ekspor minyak Iran. Jika sanksi terhadap Rusia dicabut, pasokan minyak global bisa meningkat, yang dapat menekan harga.
OPEC+, yang terdiri dari negara-negara anggota OPEC dan sekutunya seperti Rusia, diharapkan akan tetap fleksibel dalam meningkatkan produksi minyak. Mereka mungkin akan meningkatkan produksi untuk kedua kalinya pada bulan Mei, tetapi tidak secara signifikan. Tujuan mereka adalah agar permintaan melebihi pasokan dalam beberapa bulan terakhir tahun ini untuk mendorong harga minyak lebih tinggi.
--------------------
Analisis Kami: Situasi pasar minyak masih sangat rentan terhadap dinamika geopolitik dan kebijakan ekonomi AS yang agresif, namun juga dipengaruhi oleh kondisi ekonomi global yang melambat. OPEC+ tampaknya memainkan strategi cerdik dengan tetap meningkatkan produksi tanpa membuat pasokan berlebihan, menjaga harga agar tetap stabil dalam jangka menengah.
--------------------
Analisis Ahli:
Florian Grunberger: Pasar minyak sedang menuju surplus ringan karena permintaan melemah, terutama dari China dan India.
Frank Schallenberger: Sanksi ekstra terhadap Iran dan Venezuela bisa mempersempit pasokan dan menaikkan harga, namun kembalinya minyak Rusia bisa mengimbangi dan menurunkan harga.
John Paisie: OPEC+ akan menjaga fleksibilitas dan kemungkinan meningkatkan produksi secara bertahap untuk mendorong harga minyak naik.
--------------------
What's Next: Harga minyak kemungkinan akan tetap rendah hingga menyesuaikan dengan tekanan pasokan dan permintaan; jika sanksi terhadap Iran dan Venezuela diperketat, harga bisa naik, namun jika Rusia kembali memasok minyak secara penuh, harga justru bisa semakin tertekan.
Referensi:
[1] https://finance.yahoo.com/news/softer-demand-outlook-weigh-oil-110145754.html

Pertanyaan Terkait

Q
Apa yang diperkirakan tentang harga minyak pada tahun 2025?
A
Harga minyak diperkirakan akan rata-rata $72,94 per barel untuk Brent dan $69,16 per barel untuk minyak AS pada tahun 2025.
Q
Apa faktor yang mempengaruhi permintaan minyak global?
A
Permintaan minyak global dipengaruhi oleh pertumbuhan ekonomi yang melambat di India dan China, serta kebijakan tarif AS.
Q
Siapa yang menerapkan tarif terhadap negara-negara penghasil minyak?
A
Donald Trump menerapkan tarif 25% terhadap negara yang membeli minyak atau gas dari Venezuela.
Q
Apa dampak dari sanksi terhadap Iran dan Venezuela?
A
Sanksi terhadap Iran dan Venezuela dapat mengurangi pasokan minyak global, tetapi juga dapat meningkatkan harga minyak.
Q
Bagaimana OPEC+ berencana untuk mengatur produksi minyak?
A
OPEC+ berencana untuk meningkatkan produksi minyak secara bertahap untuk mendorong harga minyak lebih tinggi.

Artikel Serupa

Harga Minyak Turun Tajam Karena Perang Dagang AS-China dan Produksi OPEC+ NaikYahooFinance
Bisnis
3 bulan lalu
176 dibaca

Harga Minyak Turun Tajam Karena Perang Dagang AS-China dan Produksi OPEC+ Naik

Harga Minyak Turun 2% Karena Perang Dagang dan Kenaikan Produksi OPEC+YahooFinance
Bisnis
3 bulan lalu
132 dibaca

Harga Minyak Turun 2% Karena Perang Dagang dan Kenaikan Produksi OPEC+

Perang Dagang AS-China Hantam Harga Minyak Dunia, Proyeksi TurunYahooFinance
Bisnis
3 bulan lalu
70 dibaca

Perang Dagang AS-China Hantam Harga Minyak Dunia, Proyeksi Turun

Harga Minyak Stabil karena Ketidakpastian Perang Dagang AS-China dan Pasokan OPEC+YahooFinance
Finansial
3 bulan lalu
122 dibaca

Harga Minyak Stabil karena Ketidakpastian Perang Dagang AS-China dan Pasokan OPEC+

Harga Minyak Stabil Meski Perang Dagang AS-China Picu Kekhawatiran GlobalYahooFinance
Bisnis
4 bulan lalu
111 dibaca

Harga Minyak Stabil Meski Perang Dagang AS-China Picu Kekhawatiran Global

Harga Minyak Stabil di Tengah Ketidakpastian Perang Dagang AS-China dan Perubahan TarifYahooFinance
Bisnis
4 bulan lalu
58 dibaca

Harga Minyak Stabil di Tengah Ketidakpastian Perang Dagang AS-China dan Perubahan Tarif

Harga Minyak Stabil Meski Perang Dagang AS-China Picu KetidakpastianYahooFinance
Bisnis
4 bulan lalu
88 dibaca

Harga Minyak Stabil Meski Perang Dagang AS-China Picu Ketidakpastian