Courtesy of TechCrunch
CEO Shopify Terapkan Kebijakan: Buktikan AI Tak Bisa Gantikan Kerja Sebelum Minta Tambahan Staf
07 Apr 2025, 22.58 WIB
173 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Shopify mendorong penggunaan AI untuk meningkatkan efisiensi dan mengurangi kebutuhan akan karyawan.
- Kebijakan baru ini dapat memicu kontroversi terkait dampak AI terhadap pekerjaan.
- Perusahaan lain seperti Klarna juga mengandalkan AI untuk mengurangi jumlah karyawan.
CEO Shopify, Tobi Lütke, baru-baru ini mengumumkan perubahan kebijakan yang menarik. Dalam memo kepada karyawan, ia menyatakan bahwa sebelum meminta tambahan tenaga kerja atau sumber daya, tim harus menunjukkan mengapa pekerjaan tersebut tidak bisa dilakukan oleh kecerdasan buatan (AI). Ia mendorong tim untuk berpikir tentang bagaimana AI dapat membantu mereka dalam pekerjaan sehari-hari.
Perubahan ini bisa menimbulkan kontroversi karena banyak orang khawatir tentang dampak AI terhadap pekerjaan. Sebuah laporan dari PBB memperkirakan bahwa AI bisa mengganggu lebih dari 40% pekerjaan di seluruh dunia. Namun, Lütke bukan satu-satunya CEO yang melihat AI sebagai cara untuk meningkatkan efisiensi. CEO Klarna, Sebastian Siemiatkowski, juga mengklaim bahwa chatbot AI mereka dapat menggantikan pekerjaan 700 agen layanan pelanggan.
Shopify memiliki sekitar 8.100 karyawan pada tahun 2024, dan sebelumnya telah melakukan pemangkasan staf sebesar 20%. Di awal tahun, perusahaan ini juga dilaporkan melakukan pemecatan diam-diam di divisi layanan pelanggan. Kebijakan baru ini menunjukkan bahwa perusahaan-perusahaan teknologi semakin bergantung pada AI untuk mengurangi jumlah karyawan dan meningkatkan produktivitas.
Referensi:
[1] https://techcrunch.com/2025/04/07/shopify-ceo-tells-teams-to-consider-using-ai-before-growing-headcount/
[1] https://techcrunch.com/2025/04/07/shopify-ceo-tells-teams-to-consider-using-ai-before-growing-headcount/
Analisis Kami
"Kebijakan ini sangat realistis mengingat kemampuan AI saat ini yang semakin canggih dan efisien, tapi juga perlu diimbangi dengan mempertimbangkan dampak sosial bagi pekerja yang terdampak. Jika tidak diatur dengan hati-hati, dorongan mengandalkan AI beresiko menciptakan masalah pengangguran besar dan ketidaksetaraan sosial."
Analisis Ahli
Andrew Ng
"AI memiliki potensi besar untuk meningkatkan efisiensi dan penghematan biaya, tetapi perusahaan harus menerapkan AI dengan tanggung jawab untuk melindungi kesejahteraan karyawan."
Fei-Fei Li
"Perkembangan AI harus fokus pada kolaborasi manusia dan mesin, bukan menggantikan manusia sepenuhnya, agar teknologi ini bermanfaat secara luas di masyarakat."
Prediksi Kami
Perusahaan teknologi kemungkinan besar akan terus mengintegrasikan AI secara lebih luas dalam proses operasional mereka, yang berpotensi menyebabkan pengurangan tenaga kerja manusia dan restrukturisasi organisasi di berbagai sektor industri.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa kebijakan baru yang diumumkan oleh Tobi Lütke di Shopify?A
Tobi Lütke mengumumkan bahwa tim harus menunjukkan mengapa AI tidak dapat melakukan pekerjaan sebelum meminta tambahan karyawan.Q
Mengapa Tobi Lütke meminta tim untuk mempertimbangkan penggunaan AI?A
Ia meminta tim untuk mempertimbangkan bagaimana AI dapat menggantikan pekerjaan untuk meningkatkan efisiensi.Q
Apa dampak yang diperkirakan dari AI terhadap pekerjaan di seluruh dunia?A
AI diperkirakan dapat mengganggu lebih dari 40% peran pekerjaan secara global.Q
Siapa CEO Klarna dan apa klaimnya tentang penggunaan AI?A
CEO Klarna adalah Sebastian Siemiatkowski, yang mengklaim bahwa chatbot AI mereka dapat menggantikan 700 agen layanan pelanggan.Q
Berapa banyak karyawan yang dimiliki Shopify dan berapa banyak yang telah dipecat sebelumnya?A
Shopify memiliki sekitar 8.100 karyawan dan telah melakukan pemotongan staf sebesar 20% sebelumnya.