Courtesy of TheVerge
Ratusan Penerbit Minta Pemerintah Lindungi Konten dari Pencurian AI
08 Apr 2025, 00.22 WIB
105 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Kampanye ini bertujuan untuk melindungi hak cipta konten dari penggunaan AI tanpa izin.
- Banyak penerbit terkemuka mendukung perlindungan konten dan meminta kompensasi yang adil.
- Industri media ingin memastikan bahwa penggunaan AI dilakukan dengan cara yang bertanggung jawab dan adil.
Ratusan penerbit, termasuk The New York Times, The Washington Post, dan The Guardian, sedang menjalankan kampanye iklan yang disebut "Support Responsible AI" untuk meminta pemerintah melindungi konten dari penggunaan kecerdasan buatan (AI). Kampanye ini terdiri dari beberapa iklan yang muncul di media cetak dan online dengan pesan seperti "Jaga AI" dan "Hentikan Pencurian AI." Iklan tersebut juga mengajak masyarakat untuk menghubungi wakil mereka dan meminta agar perusahaan teknologi besar membayar dengan adil kepada penulis dan jurnalis atas karya mereka.
Danielle Coffey, Presiden dan CEO News/Media Alliance, menjelaskan bahwa perusahaan media tidak menentang AI, tetapi ingin menciptakan ekosistem yang seimbang di mana AI dibangun secara bertanggung jawab. Mereka merasa bahwa perusahaan teknologi besar dan AI menggunakan konten penerbit tanpa izin dan tanpa memberikan kompensasi, yang merugikan pencipta asli konten tersebut.
Kampanye ini juga mengingatkan bahwa penting untuk memberikan atribusi pada konten yang dihasilkan oleh AI. Sebelumnya, pada bulan Februari, surat kabar besar di Inggris juga menjalankan kampanye serupa untuk melindungi konten berhak cipta dari penggunaan AI. Beberapa penerbit lain yang ikut serta dalam kampanye ini termasuk The Atlantic, Seattle Times, dan Wired.
--------------------
Analisis Kami: Kampanye ini menunjukkan bahwa penerbit mulai mengambil sikap proaktif menghadapi tantangan AI yang berpotensi merusak model bisnis mereka. Tanpa regulasi yang jelas, kemungkinan besar konflik antara media dan perusahaan teknologi akan semakin tajam dan berpengaruh buruk pada kualitas jurnalisme.
--------------------
Analisis Ahli:
Shoshana Zuboff: Kita menyaksikan fenomena pelanggaran data yang bersifat eksploitatif dimana teknologi besar memanen data tanpa pengakuan yang layak; regulasi yang kuat sangat diperlukan untuk mengembalikan keseimbangan kekuasaan.
Cory Doctorow: Hukum hak cipta harus diperbarui agar tidak digunakan sebagai senjata melawan inovasi, namun juga melindungi pencipta; saat ini dunia AI menghadapi dilema etis dan hukum yang membutuhkan solusi seimbang.
--------------------
What's Next: Jika pemerintah merespons kampanye ini dengan regulasi, perusahaan teknologi besar kemungkinan harus membayar royalti dan merevisi cara mereka mengumpulkan data untuk pelatihan AI, yang dapat mengubah ekosistem pengembangan AI secara global.
Referensi:
[1] https://theverge.com/news/644612/major-publishers-stop-ai-theft-ad-campaign
[1] https://theverge.com/news/644612/major-publishers-stop-ai-theft-ad-campaign