Courtesy of YahooFinance

Tarif Perang Dagang Trump Picu Penurunan Tajam Pasar Saham AS

Memberikan informasi tentang dampak rencana tarif impor oleh pemerintahan Trump terhadap pasar saham AS.

07 Apr 2025, 16.19 WIB

147 dibaca

Ikhtisar 15 Detik

Kebijakan tarif yang diumumkan oleh Trump memicu kekhawatiran akan perang dagang global.
Pasar saham AS mengalami penurunan signifikan, dengan S&P 500 memasuki wilayah pasar bearish.
Reaksi pasar sangat dipengaruhi oleh rumor dan berita terkait kebijakan perdagangan.

Amerika Serikat - Indeks saham AS kembali mengalami penurunan pada perdagangan Senin pagi setelah Presiden Donald Trump memicu perang dagang global dan laporan bahwa ia mungkin mempertimbangkan keringanan sementara ternyata keliru. Saham AS telah terpukul oleh rencana tarif impor pemerintahan Trump, yang menyebabkan kekhawatiran akan pertumbuhan ekonomi dan tekanan inflasi.

Indeks S&P 500 turun 20% dari rekor penutupan tertinggi Februari, sementara Dow Jones turun hampir 17% dari rekor tertinggi Desember. Pada satu titik, saham sempat berbalik arah dan naik setelah laporan bahwa Trump mempertimbangkan jeda 90 hari pada tarif, namun Gedung Putih segera membantah laporan tersebut, mengembalikan pasar ke zona merah.

Trump mengumumkan tarif besar terhadap mitra dagang AS minggu lalu, yang memicu pembalasan dari China dan kekhawatiran akan dampak negatif pada ekonomi. Dalam dua sesi setelah keputusan tarif, S&P 500 jatuh 10.5%, menghapus hampir Rp 82.22 quadriliun ($5 triliun) nilai pasar, menandai kerugian dua hari terbesar sejak Maret 2020.

--------------------

Analisis Kami: Kebijakan tarif yang agresif tanpa strategi negosiasi yang jelas hanya akan memperburuk sentimen pasar dan menimbulkan ketidakpastian ekonomi global yang lebih besar. Pasar saham bereaksi negatif bukan hanya karena tarif itu sendiri, tetapi juga karena kekacauan komunikasi yang mempengaruhi kepercayaan investor.

--------------------

Analisis Ahli:

Robert Pavlik: Situasi pasar sangat buruk saat ini karena rumor yang tidak dikonfirmasi sudah cukup untuk menggerakkan harga saham secara signifikan, menunjukkan tingkat ketakutan yang tinggi di kalangan investor.

--------------------

What's Next: Jika ketegangan perdagangan ini terus berlanjut tanpa adanya negosiasi yang konstruktif, indeks saham AS kemungkinan akan tetap dalam tekanan bearish dan volatilitas pasar bisa meningkat lebih jauh.

Referensi:
[1] https://finance.yahoo.com/news/futures-plunge-p-500-eyes-091904188.html